Rabu, 22 Desember 2010

Travelling ke Palestina Seminggu Rp 22 Juta


Pemerintah Palestina menyerukan rakyat Indonesia untuk mengunjungi negara tersebut. Kunjungan para pelancong asal Indonesia itu akan sangat membantu perekonomian dan memberi semangat baru kepada rakyat Palestina.


Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, Senin 29 November 2010. Dia mengatakan bahwa Palestina mulai membangun sektor pariwisatanya, diantaranya adalah sektor perhotelan dan restoran.

"Satu minggu di Palestina kira-kira memakan biaya sebesar US$ 2.500 (Rp22 juta). Biaya ini akan menjadi pemasukan bagi warga Palestina di bidang perhotelan dan restoran," ujar Mehdawi yang ditemui pada acara Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina di Jakarta.

Kota Yerusalem, yang merupakan wilayah sengketa Palestina dan Israel, adalah tempat suci bagi tiga agama besar dunia. Di tempat ini terdapat salah satu dari tiga masjid suci umat Islam, yaitu masjidil Aqsa. Situs ini, ujar Mehdawi, adalah salah satu tujuan wisata yang akan banyak didatangi umat muslim dunia, khususnya Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

"Jika kau mengatakan bahwa al-Aqsa adalah milikmu (muslim), maka mengapa kau tidak datang," ujar Mehdawi.

Indonesia telah menunjukkan banyak bentuk solidaritasnya kepada Palestina yang diduduki Israel. Mehdawi mengatakan bahwa kunjungan saudara muslim dari Indonesia akan sangat membantu meningkatkan mental rakyat Palestina.

"Bantuan yang paling tepat bagi Palestina saat ini bukanlah bantuan finansial, namun bantuan peningkatan di bidang pariwisata dan pendidikan yang akan mendongkrak perekonomian kami. Kedatangan kalian juga akan membantu meningkatkan mental kami," kata Mehdawi.

Membantu peningkatan sektor pariwisata di Palestina telah menjadi salah satu program dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Indonesia. Bentuk bantuan antara lain beasiswa S2 bagi para sarjana pariwisata Palestina untuk belajar di Indonesia.

Tahun ini sepuluh warga Palestina telah dibiayai untuk kuliah dan belajar bahasa Indonesia. Ketika mereka kembali nanti, mereka diharapkan dapat menjadi pemandu wisata bagi para pelancong asal Indonesia.

"Tahun depan, lima orang warga Palestina akan melanjutkan pendidikan pengelolaan cagar budaya di universitas di Indonesia," ujar Sekjen Sejarah dan Arkeologi Menbudpar, Soeroso
--------------------------------------------------------------------------------------
Traveling to Palestine Week Rp 22 Million

The Palestinian Authority called on the people of Indonesia to visit the country. Visit the travelers from Indonesia that will help the economy and give new vigor to the Palestinian people.


This was conveyed by Palestinian Ambassador to Indonesia Fariz Mehdawi, Monday, November 29, 2010. He said that the Palestinians begin to develop their tourism sector, such as hotel and restaurant sector.

"One week in Palestine will cost approximately U.S. $ 2,500 (Rp22 million). This fee shall be income for Palestinians in the field of hospitality and restaurants," said Mehdawi who met at the International Solidarity Day for the Palestinian People in Jakarta.

City of Jerusalem, which is the disputed territory of Palestine and Israel, is a sacred place for three major religions of the world. In this place there is one of three Muslim holy mosques, the Masjid Aqsa. This site, said Mehdawi, is one of the destinations to be visited by many Muslims in the world, particularly Indonesia, the largest Muslim country in the world.

"If you say that the al-Aqsa is yours (Muslims), then why do not you come," said Mehdawi.

Indonesia has shown a lot of forms of solidarity to the Israeli-occupied Palestine. Mehdawi said that the visit of Indonesian Muslim brothers will greatly help improve the mental Palestinians.

"The most appropriate assistance for the Palestinians now is not financial aid, but aid the increase in tourism and education that will boost our economy. The arrival you will also help improve our mental," said Mehdawi.

Help increase tourism sector in Palestine has become one of the program from the Ministry of Culture and Tourism (Minister of Culture), Indonesia. Forms of assistance include scholarships S2 for the Palestinian tourism scholars to study in Indonesia.

This year ten Palestinians have been funded to study and learn the Indonesian language. When they return, they expected to be a tour guide for travelers from Indonesia.

"Next year, five Palestinians will continue their education in university management of cultural heritage in Indonesia," said Secretary General of History and Archaeology Menbudpar, Soeroso



DanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDanceDance