Minggu, 11 Desember 2011

HARI AKHIR DAN AL MAHDI

TANDA-TANDA HARI AKHIR DI DALAM AL QUR’AN

Tanda-tanda hari akhir di dalam Al Qur’an

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)

Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.



Hari Akhir itu dekat

Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.

Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ... (QS Al Hajj: 7)

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)

Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.


Keunggulan akhlakul Islam di dunia

Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)

Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.

Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)

Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)

Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.


Terbelahnya bulan

Surat ke-54 di dalam Al Qur’an disebut 'Surat Al Qamar.' Dalam bahasa Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.

TTelah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)

Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.

Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:

Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)

Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.' Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.

Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.


Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu

Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.

Berbagai hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal ini.

Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.

Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.1

Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:

Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)

Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.



Peperangan dan kekacauan

Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)

Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.

Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.

Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.



Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana

Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.

Hiroshima

Pada beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.



Gempa Bumi

As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)

Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)

Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.3



Kemiskinan

Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)

Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)

Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.

Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya'.4 Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. 5 Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.6



Runtuhnya nilai-nilai akhlak

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)

Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)

Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)

Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)

Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)

Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.



Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an

Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari)

Akan ada suatu ujian kegelapan kecil yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud).

Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)

Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)

Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)

Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)

Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)

Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)



Munculnya nabi-nabi palsu

Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)

Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.7



Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi

Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:

o Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;

… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)

o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.

… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)

o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.

* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal.

Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)

Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.

* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam: 33)

Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui)

* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:

Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)

Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:

Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)

Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.

* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: 'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...' Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.

* Al Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)

Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.

Bukti lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini, kita diwahyukan perintah berikut ini:

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al Ma’idah: 110)

Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.” (QS Ali ‘Imran: 46)

Kata-katanya hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk pada ‘Isa AS. Kata ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang cukup dewasa. Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir masa pemuda dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan kata ini merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.

Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.8



Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS

Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)

Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)

Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)

Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:

’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

Beberapa penjelasan penting mengenai Hari Akhir adalah sebagai berikut: Selama kekacauan mengerikan di hari akhir, Allah akan memerintahkan seorang hamba yang mempunyai akhlak yang mulia, yang dikenal sebagai Al Mahdi (pemberi petunjuk ke arah kebenaran), untuk mengajak umat manusia kembali ke jalan yang benar. Tugas pertama Al Mahdi akan berupa dikobarkannya perang pemikiran di dalam dunia Islam dan mengembalikan umat Muslin yang telah jauh dari intisari Islam sejati, menuju iman dan akhlak sesungguhnya. Dalam hal ini, Al Mahdi mempunyai tiga tugas dasar:

1. Menghancurkan seluruh sistem filsafat yang mengingkari keberadaan Allah dan mendukung ateisme.

2. Memerangi takhayul dengan membebaskan Islam penindasan orang-orang munafik yang telah menyimpangkan agama, dan kemudian mengungkap dan melaksanakan akhlak Islam sejati yang didasarkan pada aturan Al Qur’an.

3. Memperkuat seluruh dunia Islam, baik secara politik maupun sosial, dan kemudian mengembangkan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan serta memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan.

Menurut sejumlah besar hadits, Nabi ‘Isa AS akan turun ke bumi pada waktu bersamaan dan akan menyeru seluruh pemeluk Kristen dan Yahudi, khususnya, untuk meninggalkan berbagai kepercayaan takhayul yang diyakini oleh mereka pada saat ini dan hidup menurut Al Qur’an. Ketika pemeluk Kristen telah mendengarkannya, umat Islam dan Kristen akan bersama di bawah satu keimanan dan dunia ini akan mengalami zaman perdamaian, keamanan, kebahagian, dan kesejahteraan terbesar yang dikenal sebagai Masa Keemasan.

TANDA-TANDA KEDATANGAN AL MAHDI

Penyimpangan mendalam


Charles Darwin

Sementara lingkungan yang menyimpang justru dapat membuat orang-orang beriman dengan iman yang kuat meningkat keimanan dan kesabaran mereka, dan pahala mereka di Hari Akhirat, lingkungan seperti ini menyebabkan orang-orang dengan iman yang lemah dan dangkal menjadi kehilangan keimanan mereka atau semakin memperlemahnya. Al Mahdi akan datang ketika lingkungan yang menyimpang ini sudah sangat dalam dan parah.

Al Mahdi, salah satu kaumku, muncul sebagai manusia dengan ridha Allah, saat Hari Pembalasan sudah dekat dan melemahnya hati orang-orang beriman karena kematian, kelaparan, dan hilangnya sunah, dan munculnya kemajuan teknologi dan hilangnya makna memerintahkan kebenaran dan melarang kemungkaran. Kemakmuran dan keadilannya akan memudahkan hati orang-orang yang beriman, dan persahabatan serta saling mencintai akan menyelesaikan perselisihan di antara bangsa-bangsa non-Arab dan Arab. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-burhan fi ’Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, halaman. 66)

Kekacauan, penyimpangan, dan ketakutan akan muncul di Barat .... Penyimpangan akan meningkat pesat. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

Sejenis penyimpangan akan muncul ke permukaan. Tidak satu pun pihak mampu melindungi dirinya dari penyimpangan itu, dan penyimpangan itu menyebar segera ke setiap penjuru. Situasi ini akan bertahan hingga seseorang datang dan berkata, “Hai umat manusia, mulai saat ini pemimpinmu adalah Al Mahdi.” (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi’alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)

Hadits ini berbicara mengenai sebuah penyimpangan yang akan menyentuh setiap orang dan menyebar dengan cepat. Dengan kata lain, sejenis penyimpangan yang dikenal oleh setiap orang dan menjadikan orang-orang beriman sebagai sasarannya. Penyimpangan ini menentang agama dan Allah. Saat ini, filsafat materialis adalah kecenderungan utama terbesar yang dirancang untuk menolak keberadaan dan penciptaan Allah. Landasan filsafat ini adalah 'teori evolusi', yang memberikan dasar, yang oleh pencetusnya disebut sendiri sebagai hal “ilmiah”. Walaupun tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan logika apa pun, kalangan materialis tertentu di seluruh dunia tetap berusaha agar teori ini diterima, dengan menggunakan cara-cara yang dikaitkan dengan propaganda yang kuat, kebohongan, dan bahkan penipuan.

Pada saat ini, ketika teori ini telah merasuki hampir setiap rumah tangga melalui media massa dan televisi, maka setiap orang di dunia Islam dan di mana pun berada telah mendengarkannya. Teori ini adalah teori pertama yang dinyatakan sebagai kenyataan ketika seseorang masih kanak-kanak dengan cara kebohongan dan penipuan yang tidak terhitung banyaknya. Ketika mereka tumbuh semakin dewasa, mereka terus disesatkan oleh omong kosong lucu ini, bahwa mereka dan seluruh umat manusia muncul sebagai makhluk hidup hanya karena kebetulan dan bahwa mereka adalah keturunan monyet. Para pemuda dari semua usia dicuci otaknya di seluruh tingkatan pendidikan melalui kebohongan para evolusionis.

Ada sebuah poin penting yang perlu digarisbawahi di sini. Sebagaimana ditekankan oleh Rasulullah SAW pada salah satu haditsnya, penyimpangan yang menyebar cepat dan merata di seluruh dunia hanya bisa mengemuka ketika perangkat teknologi yang tepat tersedia, seperti yang ada sekarang (misalnya, media massa, penerbitan, media elektronik, internet, dan komunikasi satelit). Ketika teknologi tersebut belum muncul di masa lalu, penyimpangan tidak akan menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya, tidak ada bentuk penyimpangan lain yang telah menyatakan perang atas keberadaan, penciptaan dan agama Allah terlihat di masa lalu. Semua hal ini adalah di antara tanda-tanda penting, sehingga datangnya Al Mahdi bertepatan dengan masa sekarang.

Larangan agama yang mendapatkan penerimaan

Gaya hidup yang marak pada masa sekarang, yang telah menyebar begitu luas dalam beberapa dekade terakhir, dan tidak membuat perbedaan yang jelas antara apa yang dilarang dan diperbolehkan oleh agama, dan justru mentolerir segala jenis penyimpangan, mencerminkan lingkungan yang digambarkan dalam hadits-hadits ini. Beberapa hadits menjelaskan lingkungan kegelapan ini, pertanda datangnya Al Mahdi, sebagai berikut:

Al Mahdi tidak akan muncul, kecuali orang-orang kafir menyerbu ke segala tempat dan secara terbuka dilakukan di depan umum. Yang berkuasa di saat seperti itu adalah penyerbuan oleh orang-orang tak beriman.... Itulah kekuatannya. (Mektubat-i Rabbani, 2:259)

Al Mahdi akan datang setelah berbagai penyimpangan keji (fitnah), di mana seluruh larangan dianggap sebagai hukum (Ibnu Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)

Perang Iran-Irak

Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang perang di bulan Dzulqa’dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)

Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran Irak. Pemberontakan pertama atas Shah Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Irak pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).

Hadits lain menjelaskan keterangan perang ini sebagai berikut:

Sebuah bangsa/suku akan datang dari arah Persia, dengan menyeru, “Kamu bangsa Arab! Kamu begitu bersemangat! Apabila Kamu tidak memberi hak mereka yang sebenarnya, tidak satu pun akan bersekutu denganmu ... Hak itu harus diberikan kepada mereka satu hari dan kepadamu pada hari berikutnya, dan janji-janji kerja sama harus ditepati...! Mereka akan berangkat ke Mutekh; umat Islam akan turun ke lembah itu ... Orang-orang musyrik akan berdiri di sana di tepi sebuah sungai hitam (Rakabeh) di sisi lain. Akan ada perang di antara mereka. Allah akan mencabut kedua pasukan itu dari kemenangan ... (Al Barzeenji, Signs of the Judgment Day, hal. 179)

- Bangsa yang datang dari arah Persia: bangsa yang datang dari wilayah Iran

- Persia: Iran, orang-orang Iran

- Turun ke lembah: Lembah, Lembah Iran

- Mutekh: Nama sebuah gunung di wilayah itu

- Rakabeh: Wilayah tempat sumur-sumur minyak terpusat

Hadits ini menarik perhatian karena pecahnya perselisihan rasial yang akan menyebabkan kedua belah pihak turun ke lembah (Lembah Iran) dan terjadinya perang. Kemudian, seperti yang dicatat di hadits ini, Perang Iran Irak berlangsung selama 8 tahun, dan walaupun ribuan korban telah berjatuhan, tetapi tidak satu pun pihak dapat menyatakan kemenangan atau keunggulan yang mutlak.

Pendudukan Afghanistan

Taliqan yang sangat miskin (sebuah wilayah di Afghanistan), yang di tempat itu berada harta Allah, tetapi bukan emas dan perak, tetapi terdiri dari orang-orang yang mengenal Allah seperti mereka seharusnya mengenalnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)

Ada suatu petunjuk bahwa Afghanistan akan diduduki selama Hari Akhir. Invasi Rusia ke Afghanistan berlangsung pada tahun 1979 (1400, menurut kalender Hijriyah). Selain itu, hadits ini mengajak kita memperhatikan kekayaan alam Afghanistan. Saat ini, kandungan minyak bumi yang besar, tambang besi dan tambang batu bara yang belum digali secara komersial telah ditemukan di sana.

Berhentinya aliran sungai Eufrat

Berhentinya dan terganggunya aliran sungai Eufrat merupakan salah satu tanda kedatangan Al Mahdi.

Segera sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. (HR Bukhari)

Sungai itu (Eufrat) akan memperlihatkan sebuah gunung emas (di bawah sungai itu). (Abu Daud)

Berbagai buku hadits menyebutkan kedua peristiwa ini. Al-Suyuti menyebutkan hadits ini sebagai ‘berhentinya air.’ Sebenarnya Bendungan Keban telah menghentikan aliran air sungai ini. Tanah sekitarnya telah menjadi sama nilainya dengan emas karena berbagai alasan, seperti dihasilkannya aliran listrik dan begitu suburnya tanah pertanian melalui fasilitas irigasi dan transportasi sejak bendungan itu dibuat. Bendungan ini menyerupai gunung betun, dan kekayaannya senilai emas yang keluar dari sungai itu. Oleh karena itu, dam ini menyerupai sifat-sifat ‘gunung emas’ (Allah-lah Yang Maha Tahu).

Gerhana bulan dan matahari di bulan Ramadhan

Ada dua tanda untuk kedatangan Al Mahdi ... Yang pertama adalah gerhana bulan di malam pertama Ramadhan, dan kedua adalah gerhana matahari di pertengahan bulan ini. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)

Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

... Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya .... (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)

Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym in al-Fitan)

Yang menarik di sini adalah, tidak mungkin akan ada dua gerhana matahari dan gerhana bulan dalam satu bulan. Hal ini tidak dapat terjadi pada keadaan biasa. Akan tetapi, sebagian besar tanda-tanda Hari Akhir merupakan peristiwa-peristiwa yang dapat dijangkau dan diwujudkan oleh pikiran manusia, dan tergantung pada alasan tertentu.


A picture of the July 31, 1981, solar eclipse.

Apabila peristiwa-peristiwa ini dianalisis lebih lanjut, sejumlah perbedaan menjadi jelas. Yang terbaik dilakukan dalam keadaan seperti ini adalah menentukan hal-hal yang menjadi kesepakatan. Dugaan yang ada adalah sebagai berikut: akan ada gerhana matahari dan bulan selama bulan Ramadhan. Keduanya akan berjarak sekitar 14-15 hari dan gerhana-gerhana ini akan berulang dua kali.

Sejalan dengan perhitungan ini, ada sebuah gerhana bulan pada tahun 1981 (tahun Hijriyah 1401) pada hari ke-15 bulan Ramadhan dan gerhana bulan pada hari ke-29 pada bulan tersebut. Ada pula sebuah gerhana bulan “kedua” pada tahun 1982 (tahun Hijriyah 1402) pada hari ke-14 bulan Ramadhan dan gerhana matahari pada hari ke-28 pada bulan tersebut.

Ini juga penting, terutama karena dalam contoh khusus ini, akan ada sebuah gerhana bulan penuh di pertengahan bulan Ramadhan, sebuah ramalan yang paling mendekati kebenaran.

Kejadian peristiwa-peristiwa ini selama kurun waktu yang sama bertepatan dengan tanda-tanda kedatangan Al Mahdi. Hal tersebut, beserta kejadian ulangannya yang menakjubkan di permulaan abad keempat belas Hijriah selama dua tahun berturut-turut (1401-02), menjadikan kejadian-kejadian ini mungkin adalah tanda-tanda yang disebutkan oleh hadits.

Munculnya sebuah komet


Pada tanggal 6 Maret, pesawat ruang angkasa Soviet Vega 1 terbang dalam jarak 5.500 mil dari komet Halley, dengan mengirimkan kembali berbagai gambar pertama tentang inti es komet ini.

Sebuah bintang dengan ekor bercahaya akan muncul dari Timur sebelum munculnya Al Mahdi. (Ka’b al-Ahbar)

Sebuah komet akan muncul di Timur dengan mengeluarkan cahaya sebelum tiba. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 53)

Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)

Seperti yang disebutkan oleh sejumlah hadits, Pada tahun 1986 (1406 Hijriyah), komet Halley melintasi bumi. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982 (1401-1402 Hijriyah).

Kejadian munculnya bintang ini dengan tanda-tanda lain kemunculan Al Mahdi menunjukkan bahwa komet Halley adalah bintang seperti yang dimaksudkan di hadits ini.

Penyerbuan Ka’bah dan akibat pertumpahan darah

Orang-orang akan menunaikan ibadah haji bersama-sama dan berkumpul tanpa seorang Imam. Orang-orang yang naik haji akan dilempari dan akan ada sebuah peperangan di Mina yang menyebabkan banyak orang terbunuh dan darah akan mengalir sampai Jumratul Aqabah. (Jamra: sebuah pilar batu yang menjadi simbol Setan dan dilempari dengan batu jumrah selama ibadah haji.) (Diriwayatkan oleh 'Amr ibn Shu'ayb, al-Hakim and Nu'aym ibn Hammad)


Pada tahun 1979, ada sebuah pembantaian dalam suatu serangan di Ka'bah selama musim haji, tepat seperti yang diungkapkan di sebuah hadits. Serangan berdarah di Ka'bah ini berlangsung pada tanggal 1 Muharram 1400 (21 November 1979). Dengan kata lain, pada hari pertama bulan Hijriyah 1400, permulaan kurun waktu ketika tanda-tanda Hari Akhir mulai terjadi satu persatu.

Orang-orang akan menunaikan ibadah haji tanpa seorang imam yang memimpin mereka. Peperangan besar akan pecah ketika sampai ke Mina dan mereka dilempari seperti anjing dilempari dan suku-suku saling menyerang satu dengan lainnya. Perselisihan ini meluas sehingga kedua kaki terkubur di genangan darah. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 35)

Kata “pada tahun ketika dia akan muncul” menarik perhatian kita pada sebuah pembantaian yang akan terjadi pada tanggal kemunculan Al Mahdi. Pada tahun 1979, sebuah pembantaian yang sangat mirip dengan ini terjadi selama penyerbuan Ka’bah, yang terjadi selama bulan haji. Yang sangat menarik karena penyerbuan ini terjadi pada permulaan periode selama itu tanda-tanda munculnya Al Mahdi, yaitu hari pertama 1400 Hijriyah (21 November 1979).

Hadits-hadits ini juga menyebutkan pertumpahan darah dan pembantaian. Pembunuhan atas 30 orang selama bentrokan antara tentara Arab Saudi dan para militan yang melakukan penyerangan selama penyerbuan itu memperkuat kebenaran bagian lain dari hadits ini.

Tujuh tahun kemudian, sebuah peristiwa yang lebih berdarah terjadi selama bulan haji. Pada peristiwa ini, 402 jamaah haji yang melakukan demonstrasi terbunuh, dan banyak menimbulkan pertumpahan darah. Baik tentara Arab Saudi maupun jemaah haji Iran telah melakukan dosa besar karena mereka saling membunuh. Insiden berdarah ini mempunyai kesesuaian yang tinggi dengan peristiwa yang dijelaskan dalam hadits ini. Akan datang tangis peperangan di bulan Syawal dengan pecahnya perang, pembantaian, dan pembunuhan di bulan Dzulhijjah. Jamaah haji dijarah di bulan ini, jalan-jalan tidak dapat dilewati karena genangan darah, dan larangan agama dilanggar. Dosa besar telah dilakukan di sisi Rumah Penuh Berkah (Al Ka’bah). (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)

Hadits ini menarik perhatian kita pada insiden yang akan terjadi di dekat Ka’bah. Insiden selama tahun 1407 Hijriyah sebenarnya terjadi dekat Ka’bah, dan bukan di dalamnya, yang berbeda dengan peristiwa tahun 1400 Hijriyah. Kedua insiden ini terjadi tepat seperti yang dimaksudkan oleh hadits-hadits tersebut.

Terlihatnya api di Timur


Pada bulan Juli 1991, Irak melakukan invasi ke Kuwait, dan akibat dibakarnya sumur-sumur minyak Kuwait, Kuwait dan Teluk Persia diselimuti oleh nyala api.

Di bagian lain dari tanda-tanda munculnya Al Mahdi, buku Ikdidduerer menyatakan: ”Munculnya sebuah kebakaran besar yang terlihat di Timur hingga mencapai langit selama tiga malam. Terlihatnya warna merah yang besar tidak semerah warna fajar lazimnya, dan merebak di atas horison. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)

Sebuah kebakaran besar akan terjadi di Timur selama 3 atau 7 hari dalam sebuah rentetan yang diikuti dengan kegelapan di langit dan warna kemerahan baru yang tidak seperti warna merah biasa yang menyebar di atas langit. Sebuah pernyataan akan didengar dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami bumi. (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)

Aku bersumpah bahwa sebuah api besar akan mengurungmu. Api itu sekarang dalam keadaan padam di lembah yang disebut Berehut. Api itu menelan orang-orang dengan rasa sakit yang pedih di dalamnya, membakarnya, dan menghancurkan jiwa dan harta, dan menyebar ke seluruh dunia dengan terbang seperti awan melalui bantuan angin. Panasnya di malam hari lebih tinggi daripada suhu siang hari. Dengan berjalan hingga sedalam pusat bumi dari kepala-kepala manusia, api itu menjadi sebuah keributan besar, tepat seperti kilat antara bumi dan langit, demikian beliau bersabda. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

Penjelasan singkat tentang api ini, sebuah tanda kedatangan Al Mahdi adalah sebagai berikut:Pada bulan Juli 1991, setelah invasi Irak ke Kuwait, sebuah kebakaran besar menyebar melintasi Kuwait dan Teluk Persia setelah pasukan Irak membakar sumur-sumur minyak Kuwait.

Selain itu, bagian pertama hadits ini mengatakan bahwa api itu berada ‘dalam keadaan padam.’ Oleh karena itu, api itu disebabkan oleh dibakarnya suatu zat yang mudah terbakar. Yang menunggu dalam keadaan padam bukanlah api itu sendiri, melainkan bahan yang akan dibakar oleh api tersebut.

Dalam hal ini, zat tersebut berarti minyak bumi di bawah tanah. Berehut adalah nama sebuah sumur – sebuah sumur minyak bumi. Ketika waktu itu datang, minyak bumi yang dikeluarkan dari sumur-sumur itu akan menjadi api yang siap untuk dibakar.

Sebuah tanda dari matahari

Dia (Al Mahdi) tidak akan datang, kecuali ada sebuah tanda muncul dari matahari. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)

Al Mahdi tidak akan datang, kecuali terbitnya matahari sebagai suatu pertanda. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 33)


Isyarat dari matahari mungkin adalah ledakan besar yang terjadi di abad kedua puluh. Di sebelah kiri gambar pada sisi ini adalah sebuah citra matahari yang diambil pada tahun 1996. Citra di sebelah kanan diambil pada tahun 2000 dan menunjukkan tampilan terakhirnya setelah ledakan tersebut.

Ledakan besar yang terdeteksi di matahari selama abad kedua puluh dapat merupakan tanda ini.

Selain itu, pada tanggal 11 Agustus 1999, gerhana matahari adalah gerhana terakhir abad kedua puluh. Gerhana ini adalah gerhana pertama yang dapat dilihat oleh begitu banyak orang dan dapat dipelajari dalam jangka waktu yang begitu panjang.

Membangun Kembali Tempat-tempat yang Telah Hancur

Pembangunan kembali tempat-tempat yang hancur di dunia dan reruntuhan bangunan-bangunan adalah tanda dan petunjuk penting Hari Kiamat (Ismail Mutlu, K?yamet Alametleri, (Signs of the Last Day), Mutlu Publications, Istanbul, 1999, hal.138)


Reichstag (Parlemen Jerman) setelah penghancurannya pada tahun 1945. Gambar di bawah menunjukkan bangunan yang sama pada tahun 1999, setelah pembangunan kembali gedung tersebut. Banyak gedung tengah dibangun kembali dan dikembalikan ke penampilan sebelumnya dengan cara yang sama.

Berbagai hadits meriwayatkan bahwa Al Qur’an berbicara tentang Al Mahdi

Al Mahdi akan memerintah bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)

Ashabul Kahfi akan menjadi para penolong Al Mahdi (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)

Jumlah penolong Al Mahdi akan sama banyaknya seperti orang yang melintasi sungai bersama Thalut (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 57)

"... Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung."

(QS Al A’raf: 157)



SEPI LIKE-nya

BUDAYAKAN COMMENT & LIKE


Sabtu, 03 Desember 2011

Palestinian Civil Society Call for BDS

English:

One year after the historic Advisory Opinion of the International Court of Justice (ICJ) which found Israel’s Wall built on occupied Palestinian territory to be illegal; Israel continues its construction of the colonial Wall with total disregard to the Court’s decision. Thirty eight years into Israel’s occupation of the Palestinian West Bank (including East Jerusalem), Gaza Strip and the Syrian Golan Heights, Israel continues to expand Jewish colonies. It has unilaterally annexed occupied East Jerusalem and the Golan Heights and is now de facto annexing large parts of the West Bank by means of the Wall. Israel is also preparing – in the shadow of its lanned redeployment from the Gaza Strip – to build and expand colonies in the West Bank. Fifty seven years after the state of Israel was built mainly on land ethnically cleansed of its Palestinian owners, a majority of Palestinians are refugees, most of whom are stateless. Moreover, Israel’s entrenched system of racial discrimination against its own Arab-Palestinian citizens remains intact.

In light of Israel’s persistent violations of international law; and

Given that, since 1948, hundreds of UN resolutions have condemned Israel’s colonial and discriminatory policies as illegal and called for immediate, adequate and effective remedies; and

Given that all forms of international intervention and peace-making have until now failed to convince or force Israel to comply with humanitarian law, to respect fundamental human rights and to end its occupation and oppression of the people of Palestine; and

In view of the fact that people of conscience in the international community have historically shouldered the moral responsibility to fight injustice, as exemplified in the struggle to abolish apartheid in South Africa through diverse forms of boycott, divestment and sanctions; and

Inspired by the struggle of South Africans against apartheid and in the spirit of international solidarity, moral consistency and resistance to injustice and oppression;

We, representatives of Palestinian civil society, call upon international civil society organizations and people of conscience all over the world to impose broad boycotts and implement divestment initiatives against Israel similar to those applied to South Africa in the apartheid era. We appeal to you to pressure your respective states to impose embargoes and sanctions against Israel. We also invite conscientious Israelis to support this Call, for the sake of justice and genuine peace.

These non-violent punitive measures should be maintained until Israel meets its obligation to recognize the Palestinian people’s inalienable right to self-determination and fully complies with the precepts of international law by:

1. Ending its occupation and colonization of all Arab lands and dismantling the Wall
2. Recognizing the fundamental rights of the Arab-Palestinian citizens of Israel to full equality; and
3. Respecting, protecting and promoting the rights of Palestinian refugees to return to their homes and properties as stipulated in UN resolution 194.

Endorsed by:

The Palestinian political parties, unions, associations, coalitions and organizations below represent the three integral parts of the people of Palestine: Palestinian refugees, Palestinians under occupation and Palestinian citizens of Israel.

Unions, Associations, Campaigns

• Council of National and Islamic Forces in Palestine (Coordinating body for the major political parties in the Occupied Palestinian Territory)

• Palestinian Independent Commission for Citizen’s Rights (PICCR)

• Union of Arab Community Based Associations (ITTIJAH), Haifa

• Forum of Palestinian NGOs in Lebanon

• Palestinian General Federation of Trade Unions (PGFTU)

• General Union of Palestinian Women (GUPW)

• General Union of Palestinian Teachers (GUPT)

• Federation of Unions of Palestinian Universities’ Professors and Employees

• Consortium of Professional Associations

• Union of Palestinian Medical Relief Committees (UPMRC)

• Health Work Committees – West Bank

• Union of Agricultural Work Committees (UAWC)

• Union of Palestinian Agricultural Relief Committees (PARC)

• Union of Health Work Committees – Gaza (UHWC)

• Union of Palestinian Farmers

• Occupied Palestine and Syrian Golan Heights Advocacy Initiative (OPGAI)

• General Union of Disabled Palestinians

• Palestinian Federation of Women’s Action Committees (PFWAC)

• Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel (PACBI)

• Palestinian Grassroots Anti-Apartheid Wall Campaign

• Union of Teachers of Private Schools

• Union of Women’s Work Committees, Tulkarem (UWWC)

• Dentists’ Association – Jerusalem Center

• Palestinian Engineers Association

• Lawyers’ Association

• Network for the Eradication of Illiteracy and Adult Education, Ramallah

• Coordinating Committee of Rehabilitation Centers – West Bank

• Coalition of Lebanese Civil Society Organizations (150 organizations)

• Solidarity for Palestinian Human Rights (SPHR), Network of Student-based Canadian University Associations

Refugee Rights Associations/Organizations

1.

Al-Ard Committees for the Defense of the Right of Return, Syria
2.

Al-Awda Charitable Society, Beit Jala
3.

Al Awda – Palestine Right-to-Return Coalition, U.S.A
4. Al-Awda Toronto
5. Aidun Group – Lebanon
6. Aidun Group – Syria
7.

Alrowwad Cultural and Theatre Training Center, Aida refugee camp
8.

Association for the Defense of the Rights of the Internally Displaced (ADRID), Nazareth
9.

BADIL Resource Center for Palestinian Residency and Refugee Rights, Bethlehem
10. Committee for Definite Return, Syria
11.

Committee for the Defense of Palestinian Refugee Rights, Nablus
12.

Consortium of the Displaced Inhabitants of Destroyed Palestinian Villages and Towns
13.

Filastinuna – Commission for the Defense of the Right of Return, Syria
14.

Handala Center, ‘Azza (Beit Jibreen) refugee camp, Bethlehem
15.

High Committee for the Defense of the Right of Return, Jordan

(including personal endorsement of 71 members of parliament, political parties and unions in Jordan)

1.

High National Committee for the Defense of the Right of Return , Ramallah
2.

International Right of Return Congress (RORC)
3.

Jermana Youth Forum for the Defense of the Right of Return, Syria
4. Laji Center, Aida camp, Bethlehem
5.

Local Committee for Rehabilitation, Qalandia refugee camp, Jerusalem
6.

Local Committee for Rehabilitation of the Disabled, Deheishe refugee camp, Bethlehem
7.

Palestinian National Committee for the Defense of the Right of Return, Syria
8. Palestinian Return Association, Syria
9. Palestinian Return Forum, Syria
10.

Palestine Right-of-Return Coalition (Palestine, Arab host countries, Europe, North America)
11.

Palestine Right-of-Return Confederation-Europe (Austria, Denmark, France, Germany, Italy, Netherlands, Norway, Poland, Sweden)
12.

Palestinian Youth Forum for the Right of Return, Syria
13.

PLO Popular Committees – West Bank refugee camps
14.

PLO Popular Committees – Gaza Strip refugee camps
15.

Popular Committee – al-’Azza (Beit Jibreen) refugee camp, Bethlehem
16.

Popular Committee – Deheishe refugee camp, Bethlehem
17.

Shaml – Palestinian Diaspora and Refugee Center, Ramallah
18.

Union of Women’s Activity Centers – West Bank Refugee Camps
19.

Union of Youth Activity Centers – Palestine Refugee Camps, West Bank and Gaza
20.

Women’s Activity Center – Deheishe refugee camp, Bethlehem
21.

Yafa Cultural Center, Balata refugee camp, Nablus

Organizations

1. Abna’ al-Balad Society, Nablus
2.

Addameer Center for Human Rights, Gaza
3.

Addameer Prisoners’ Support and Human Rights Association, Ramallah
4. Alanqa’ Cultural Association, Hebron
5.

Al-Awda Palestinian Folklore Society, Hebron
6.

Al-Doha Children’s Cultural Center, Bethlehem
7. Al-Huda Islamic Center, Bethlehem
8.

Al-Jeel al-Jadid Society, Haifa
9.

Al-Karameh Cultural Society, Um al-Fahm
10. Al-Maghazi Cultural Center, Gaza
11.

Al-Marsad Al-Arabi, occupied Syrian Golan Heights
12.

Al-Mezan Center for Human Rights, Gaza
13. Al-Nahda Cultural Forum, Hebron
14.

Al-Taghrid Society for Culture and Arts, Gaza
15. Alternative Tourism Group, Beit Sahour (ATG)
16. Al-Wafa’ Charitable Society, Gaza
17.

Applied Research Institute Jerusalem (ARIJ)
18.

Arab Association for Human Rights, Nazareth (HRA)
19.

Arab Center for Agricultural Development (ACAD)
20.

Arab Center for Agricultural Development-Gaza
21.

Arab Educational Institute – Open Windows (affiliated with Pax Christie International)
22.

Arab Orthodox Charitable Society – Beit Sahour
23. Arab Orthodox Charity – Beit Jala
24. Arab Orthodox Club – Beit Jala
25. Arab Orthodox Club – Beit Sahour
26.

Arab Students’ Collective, University of Toronto
27.

Arab Thought Forum, Jerusalem (AFT)
28.

Association for Cultural Exchange Hebron – France
29. Association Najdeh, Lebanon
30. Authority for Environmental Quality, Jenin
31.

Bader Society for Development and Reconstruction, Gaza
32.

Canadian Palestine Foundation of Quebec, Montreal
33.

Center for the Defense of Freedoms, Ramallah
34.

Center for Science and Culture, Gaza
35.

Chamber of Commerce and Industry, Ramallah- Al-Bireh District
36.

Child Development and Entertainment Center, Tulkarem
37. Committee for Popular Participation, Tulkarem
38.

Defense for Children International-Palestine Section, Ramallah (DCI/PS)
39.

El-Funoun Palestinian Popular Dance Troupe
40.

Ensan Center for Democracy and Human Rights, Bethlehem
41. Environmental Education Center, Bethlehem
42.

FARAH – Palestinian Center for Children, Syria
43.

Ghassan Kanafani Society for Development, Gaza
44. Ghassan Kanafani Forum, Syria
45.

Gaza Community Mental Health Program, Gaza (GCMHP)
46.

Golan for Development, occupied Syrian Golan Heights
47. Halhoul Cultural Forum, Hebron
48.

Himayeh Society for Human Rights, Um al-Fahm
49. Holy Land Trust – Bethlehem
50.

Home of Saint Nicholas for Old Ages – Beit Jala
51. Human Rights Protection Center, Lebanon
52. In’ash al-Usrah Society, Ramallah
53. International Center of Bethlehem (Dar An-Nadweh)
54. Islah Charitable Society-Bethlehem
55. Jafra Youth Center, Syria
56.

Jander Center, al-Azza (Beit Jibreen) refugee camp, Bethlehem
57.

Jerusalem Center for Women, Jerusalem (JCW)
58.

Jerusalem Legal Aid and Human Rights Center (JLAC )
59.

Khalil Al Sakakini Cultural Center, Ramallah
60.

Land Research Center, Jerusalem (LRC)
61. Liberated Prisoners’ Society, Palestine
62.

Local Committee for Social Development, Nablus
63.

Local Committee for the Rehabilitation of the Disabled, Nablus
64. MA’AN TV Network, Bethlehem
65. Medical Aid for Palestine, Canada
66.

MIFTAH-Palestinian Initiative for the Promotion of Global Dialogue and Democracy, Ramallah
67.

Muwatin-The Palestinian Institute for the Study of Democracy
68.

National Forum of Martyr’s Families, Palestine
69.

Near East Council of Churches Committee for Refugee Work – Gaza Area
70.

Network of Christian Organizations – Bethlehem (NCOB)
71.

Palestinian Council for Justice and Peace, Jerusalem
72.

Palestinian Counseling Center, Jerusalem (PCC)
73. Palestinian Democratic Youth Union, Lebanon
74. Palestinian Farmers’ Society, Gaza
75.

Palestinian Hydrology Group for Water and Environment Resources Development-Gaza
76. Palestinian Prisoners’ Society-West Bank
77.

Palestinian Society for Consumer Protection, Gaza
78.

Palestinian University Students’ Forum for Peace and Democracy, Hebron
79. Palestinian Women’s Struggle Committees
80.

Palestinian Working Women Society for Development (PWWSD)
81. Popular Art Centre, Al-Bireh
82.

Prisoner’s Friends Association – Ansar Al-Sajeen, Majd al-Krum
83. Public Aid Association, Gaza
84.

Ramallah Center for Human Rights Studies
85. Saint Afram Association – Bethlehem
86. Saint Vincent De Paule – Beit Jala
87. Senior Citizen Society – Beit Jala
88. Social Development Center, Nablus
89. Society for Self-Development, Hebron
90. Society for Social Work, Tulkarem
91.

Society for Voluntary Work and Culture, Um al-Fahm
92.

Society of Friends of Prisoners and Detainees, Um al-Fahm
93.

Sumoud-Political Prisoners Solidarity Group, Toronto
94.

Tamer Institute for Community Education, Ramallah
95. TCC – Teacher’s Creativity Center, Ramallah
96. Wi’am Center, Bethlehem
97.

Women’s Affairs Technical Committee, Ramallah and Gaza (WATC)
98.

Women’s Studies Center, Jerusalem (WSC)
99.

Women’s Center for Legal Aid and Counseling, Jerusalem (WCLAC)
100.

Yafa for Education and Culture, Nablus
101. Yazour Charitable Society, Nablus
102. YMCA-East Jerusalem
103. Youth Cooperation Forum, Hebron
104. YWCA-Palestine
105. Zakat Committee-al-Khader, Bethlehen
106. Zakat Committee-Deheishe camp, Bethlehem
107. The Palestinian Center for Rapprochement between People (PCR)
108. Alternative Voice in the Galilee (AVIG)

Back to top

Arabic:

مؤسســـات المجتمــع
المدنــي الفلسطينــي تنــادي بمقاطعــة إسرائيــل وسحــب الاستثمــارات منــها
وفــرض العقوبــات عليــها حتــى تنصــاع للقانــون الدولــي والمبـــادئ
الدوليـــة لحقــوق الإنســــان

9 تمــــوز2005

لقد مر عام على صدور القرار التاريخي لمحكمة
العدل الدولية، والذي اعتبر أن قيام اسرائيل ببناء الجدار على اﻷرض الفلسطينية
المحتلة عمل غير قانوني. ومع هذا، فإن إسرائيل مستمرة في بناء جدارها الكولونيالي
متجاهلة قرار المحكمة المذكور. ثمانية وثلاثون عاماً من الاحتلال اﻹسرائيلي للضفة
الغربية (ومن ضمنها القدس الشرقية)، قطاع غزة وهضبة الجولان، وإسرائيل مستمرة في
توسيع مستعمراتها. كما أنها قامت بضم القدس الشرقية ومرتفعات الجولان السورية من
طرف واحد، وضمت عملياً – بسياسة الأمر الواقع – أجزاء واسعة من أراضي الضفة
الغربية بواسطة الجدار. كما تخطط إسرائيل، تحت غطاء خطة إعادة الانتشار من غزة،
لبناء وتوسيع مستعمراتها في الضفة الغربية. بعد مرور سبعة وخمسين عاماً على إنشاء
دولة إسرائيل، والتي اقيمت بمعظمها على أراضٍ فلسطينية تم “تطهيرها”
عرقياً من أصحابها الفلسطينيين، فإن غالبية الفلسطينيين هم لاجئون، وأغلبهم
“بدون جنسية”. إضافة إلى ذلك، فإن نظام التمييز العنصري الإسرائيلي ضد
المواطنين العرب الفلسطينيين حاملي الجنسية الإسرائيلية لا يزال مستشرياً.

انطلاقاً من انتهاكات إسرائيل المستمرة
للقانون الدولي،

وعلى ضوء تجاهل إسرائيل منذ عام 1948 لمئات
من قرارات اﻷمم المتحدة التي أدانت سياساتها الاستعمارية والعنصرية، واعتبرتها غير
قانونية، ونادت بحلول فعالة ومناسبة،

وبما أن كل أشكال الوساطة الدولية وصنع
السلام لم تتمكن لغاية الآن من إقناع أو إجبار إسرائيل على الإذعان للقانون
الإنساني واحترام الحقوق الأساسية للإنسان وإنهاء احتلالها واضطهادها للشعب
الفلسطيني،

وعلى ضوء حقيقة أن أصحاب الضمير في المجتمع
الدولي قد تحملوا تاريخياً المسؤولية الأخلاقية في مناهضة الظلم، كما حدث في
النضال من أجل إلغاء نظام الفصل العنصري في جنوب أفريقيا، بأشكال متعددة من
المقاطعة وسحب الاستثمارات وفرض العقوبات،

واستلهاماً من نضال شعب جنوب أفريقيا ضد نظام
الأبارثهايد، وبروح التضامن العالمي والانسجام الأخلاقي والتزاماً بمحاربة الظلم
والاضطهاد،

نناشد، نحن ممثلو المجتمع المدني الفلسطيني،
منظمات المجتمع المدني في العالم وكل أصحاب الضمائر الحية بفرض مقاطعة واسعة
لإسرائيل، وتطبيق سحب الاستثمارات منها، في خطوات مشابهة لتلك المطبقة ضد جنوب
أفريقيا خلال حقبة الأبارثهايد. كما ندعوكم لممارسة الضغوط على حكوماتكم من أجل
فرض المقاطعة والعقوبات على إسرائيل. ونتوجه إلى أصحاب الضمائر في المجتمع
اﻹسرائيلي لدعم هذا النداء من أجل تحقيق العدالة والسلام الحقيقي.

يجب أن تستمر هذه الإجراءات العقابية السلمية
حتى تفي إسرائيل بالتزاماتها في الاعتراف بحق الشعب الفلسطيني – غير القابل للتصرف
- في تقرير المصير، وحتى تنصاع بالكامل للقانون الدولي عن طريق:

• إنهاء احتلالها واستعمارها لكل
الأراضي العربية وتفكيك الجدار

• الإعتراف بالحق الأساسي بالمساواة
الكاملة لمواطنيها العرب الفلسطينيين

• إحترام وحماية ودعم حقوق اللاجئين
الفلسطينيين في العودة إلى ديارهم واستعادة ممتلكاتهم كما هو منصوص عليه في قرار
اﻷمم المتحدة رقم 194 .

وقــــع عليــــه:

إتحــادات وشبكـــات

• القوى الوطنية والاسلامية

• الهيئة الفلسطينية المستقلة لحقوق المواطن

• اتجاه-اتحاد جمعيات عربية، حيفا

• هيئة تنسيق الجمعيات الأهلية العاملة في التجمعات الفلسطينية- لبنان

• الاتحاد العام لنقابات عمال فلسطين

• الاتحاد العام للمرأة الفلسطينية

• الاتحاد العام للمعلمين الفلسطينيين

• اتحادات نقابات إساتذة وموظفي الجامعات الفلسطينية

• مجمع النقابات المهنية

• اتحاد لجان الاغاثة الطبية الفلسطينية

• لجان العمل الصحي، الضفة الغربية

• اتحاد لجان العمل الزراعي

• اتحاد لجان الاغاثة الزراعية الفلسطينية

• اتحاد لجان العمل الصحي، قطاع غزة

• إتحاد المزارعين الفلسطينيين

• مبادرة الدفاع عن فلسطين وهضبة الجولان السورية المحتلتين

• الاتحاد العام للمعاقين الفلسطينيين

• اتحاد لجان العمل النسائي في الضفة الغربية

• الحملة الفلسطينية للمقاطعة الأكاديمية والثقافية لاسرائيل

• الحملة الشعبية لمقاومة جدار الفصل العنصري

• نقابة المعلمين في المدارس الخاصة

• اتحاد لجان العمل النسائي الفلسطيني-طولكرم

• نقابة اطباء الاسنان-مركز القدس

• نقابة المهندسين الفلسطينيين-مركز القدس

• نقابة المحامين الفلسطينيين النظاميين

• شبكة محو الامية وتعليم الكبار

• لجنة تنسيق اللجان المحلية للتأهيل-مخيمات الضفة الغربية

• تكتل المنظمات الأهلية اللبنانية ( 150 من مؤسسات المجتمع المدني)

• هيئة التضامن مع حقوق الانسان الفلسطيني (شبكة لطلبة من الجامعات الكندية)

مؤسسات ومنظمات تعنى بحقوق اللاجئين

• اتحاد مراكز الشباب الاجتماعي، مخيمات
فلسطين

• اتحاد مراكز النشاط النسوي، مخيمات الضفة الغربية

• الائتلاف الفلسطيني لحق العودة (فلسطين، الدول العربية المضيفة، اوروبا، أمريكا
الشمالية)

• العودة-تحالف حق العودة الى فلسطين – تورنتو، كندا

• العودة-تحالف حق العودة الى فلسطين، الولايات المتحدة الأمريكية

• الكونفدرالية الأوروبية للدفاع عن حق العودة (النمسا، الدانمارك، فرنسا،
المانيا، ايطاليا، هولندا، النرويج، بولندا والسويد)

• اللجان الشعبية للخدمات، الضفة الغربية

• اللجان الشعبية للخدمات، مخيمات قطاع غزة

• اللجنة الشعبية، مخيم الدهيشة، بيت لحم

• اللجنة الشعبية، مخيم العزة (بيت جبرين) بيت لحم

• اللجنة العليا للدفاع عن حق العودة – الأردن

• اللجنة المحلية لتأهيل المعاقين، مخيم الدهيشة-بيت لحم

• اللجنة المحلية للتأهيل، مخيم قلنديا

• اللجنة الوطنية العليا للدفاع عن حق العودة-رام الله

• اللجنة الوطنية الفلسطينية للدفاع عن حق العودة، سوريا

• المؤتمر العالمي لحق العودة

• المركز النسوي-مخيم الدهيشة

• بديل/ المركز الفلسطيني لمصادر حقوق المواطنة واللاجئين

• تجمع اهالي القرى والمدن االفلسطينيين المدمرة والمهجرة- رام الله

• جمعية الدفاع عن حقوق المهجرين الفلسطينيين في إسرائيل

• جمعية العودة الخيرية، بيت جالا

• رابطة العودة الفلسطينية، سوريا

• شمل، مركز اللاجئين والشتات الفلسطيني، رام الله

• لجان الأرض للدفاع عن حق العودة، سوريا

• لجنة الدفاع عن حقوق اللاجئين الفلسطينيين، مخيم بلاطة، نابلس

• لجنة حتمية العودة، سوريا

• مجموعة عائدون، سوريا،

• مجموعة عائدون، لبنان

• مركز الرواد الثقافي، مخيم عايدة، بيت لحم

• مركز حنظلة، مخيم العزة (بيت جبرين)، بيت لحم

• مركز لاجئ، مخيم عايدة، بيت لحم،

• مركز يافا الثقافي، مخيم بلاطة، نابلس

• ملتقى الشباب الفلسطيني لحق العودة، سوريا

• ملتقى العودة الفلسطيني، سوريا

• ملتقى شباب جرمانا للدفاع عن حق العودة، سوريا

• هيئة فلسطيننا للدفاع عن حق العودة في سوريا

منظمات

• أريج، معهد الأبحاث التطبيقية، القدس.

• اتحاد الشباب الديمقراطي (أشد)، لبنان

• الاغاثة الطبية لفلسطين، كندا

• التجمع الوطني لاسر الشهداء

• الجمعية العربية الأورثودكسية الخيرية، بيت ساحور،

• الجمعية العربية الأورثودوكسية الخيرية، بيت جالا،

• الجمعية الفلسطينية لحماية المستهلك، غزة

• الجولان للتنمية (الجولان السوري المحتل)

• الحركة العالمية للدفاع عن الاطفال، فرع فلسطين، رام الله

• السياحة البديلة، بيت ساحور

• اللجنة المحلية لتأهيل المعاقين، نابلس،

• اللجنة المحلية للتنمية والتطوير المجتمعي، نابلس.

• المؤسسة التعليمية العربية، بيت لحم

• المؤسسة العربية لحقوق الانسان، الناصرة

• المرصد العربي في الجولان السوري المحتل

• المركز الحمائي لحقوق الانسان، لبنان

• المركز العربي للتنمية الزراعية

• المركز الفلسطيني للارشاد، القدس

• الملتقى الفكري العربي، القدس

• النادي الأورثودكسي العربي، بيت ساحور

• النادي الأورثودوكسي العربي، بيت جالا،

• برنامج غزة للصحة النفسية

• تجمع الطلاب العرب، جامعة تورونتو

• جمعية أبناء البلد، نابلس

• جمعية أنصار السجين، مجد الكروم

• جمعية اصدقاء الاسرى والمعتقلين، ام الفحم

• جمعية الاسرى المحررين

• جمعية الاصلاح الخيرية، بيت لحم

• جمعية التبادل الثقافي الخليل-فرنسا

• جمعية التغريد للثقافة والفنون، قطاع غزة

• جمعية التنمية الذاتية، الخليل

• جمعية التنمية الزراعية-غزة

• جمعية الجيل الجديد-حيفا

• جمعية الخدمة الاجتماعية

• جمعية الشابات المسيحية فلسطين.

• جمعية الشبان المسيحية، القدس الشرقية،

• جمعية الشبان المسيحية، فلسطين

• جمعية العمل التطوعي والثقافي، أم الفحم

• جمعية العنقاء الثقافية، الخليل

• جمعية العودة للفولكلور الفلسطيني، الخليل

• جمعية الكرامة الثقافية، أم الفحم

• جمعية المرأة العاملة الفلسطينية للتنمية

• جمعية المرأة العاملة الفلسطينية من أجل التنمية

• جمعية المزارعين الفلسطينيين، غزة

• جمعية المساعدات الشعبية، غزة

• جمعية الوفاء الخيرية

• جمعية إنعاش الاسرة

• جمعية بادر للتنمية والاعمار، غزة

• جمعية تنمية وترفيه الطفل الفلسطيني، طولكرم

• جمعية حماية لحقوق الانسان، وحقوق المعتقلين والسجناء، الناصرة-أم الفحم

• جمعية سانت ابرهام، بيت لحم

• جمعية سانت فنسنت دو باول، بيت جالا

• جمعية غسان كنفاني التنموية، غزة

• جمعية لجان العمل الاجتماعي، طولكرم

• جمعية نادي الأسير الفلسطيني، الضفة الغربية

• جمعية يازور الخيرية، نابلس

• دار المسنين البيتجالية، بيت جالا

• دار الندوة الدولية، بيت لحم

• سلطة جودة البيئة، جنين

• شبكة “معا” للتلفزة المحلية، بيت لحم

• شبكة المنظمات المسيحية في بيت لحم

• طاقم شؤون المراة، رام الله وغزة

• غرفة تجارة وصناعة رام الله والبيرة واللواء

• فرقة الفنون الشعبية، رام الله

• لجان المشاركة الشعبية، طولكرم

• لجان كفاح المرأة الفلسطينية

• لجنة زكاة قرية الخضر، بيت لحم

• لجنة زكاة مخيم الدهيشة، بيت لحم

• مؤسسة الضمير لرعاية الأسير وحقوق الانسان، رام الله

• مؤسسة الضمير لرعاية المعتقلين وحقوق الانسان، غزة

• مؤسسة تامر للتعليم المجتمعي، رام الله

• مؤسسة فرح الفلسطينية للأطفال، سوريا

• مؤسسة فلسطين الكندية في كوبيك-كندا

• مؤسسة نجدة-لبنان

• مجلس كنائس الشرق الأدنى، برنامج اللاجئين، قطاع غزة

• مجموعة الهيدرولوجيين الفلسطينيين-غزة

• مجموعة صمود للتضامن مع الاسرى السياسيين، تورنتو

• مركز أبحاث الاراضي، القدس

• مركز ابداع المعلم، رام الله

• مركز التطوير المجتمعي، نابلس

• مركز التعليم البيئي، بيت لحم

• مركز الدراسات النسوية، القدس

• مركز الدفاع عن الحريات

• مركز الدوحة الثقافي للأطفال، بيت لحم

• مركز العلم والثقافة

• مركز الفنون الشعبية، البيرة

• مركز القدس لحقوق الانسان والمساعدة القانونية

• مركز القدس للنساء، القدس.

• مركز المرأة للإرشاد القانوني والاجتماعي، القدس

• مركز المغازي الثقافي، غزة

• مركز الميزان لحقوق الانسان، قطاع غزة

• مركز الهدى الاسلامي، بيت لحم

• مركز انسان للديمقراطية وحقوق الانسان، بيت لحم

• مركز جفرا الشبابي، سوريا

• مركز جندر، مخيم العزة (بيت جبرين) بيت لحم

• مركز خليل السكاكيني الثقافي، رام الله

• مركز رام الله لدراسات حقوق الانسان

• مركز وئام، بيت لحم

• مفتاح، المبادرة الفلسطينية لتدعيم الحوار العالمي والديمقراطية، رام الله

• ملتقى الطبلة الجامعيين العرب للسلام والديمقراطية، الخليل

• ملتقى تعاون الشبابي، الخليل

• ملتقى حلحول الثقافي، الخليل،

• منتدى غسان كنفاني، سوريا

• مواطن، المؤسسة الفلسطينية لدراسة الديمقراطية

• نادي يافا للتربية والثقافة والعلوم، الضفة الغربية

• هولي لاند تراست، بيت لحم

Back to top

Spanish:

Sociedad Civil Palestina Demanda Boicot, Desinversión y Sanciones contra Israel Hasta que cumpla con la Ley Internacional y los Principios Universales de Derechos Humanos

9 de julio de 2005

A un año después de la histórica Opinión Asesora de la Corte Internacional de Justicia (CIJ) que encontró que el Muro de Israel construido sobre territorio palestino es ilegal, Israel continúa su construcción del Muro colonial con un total desprecio a la decisión de la Corte. Después de 38 años de ocupación israelí de la Franja de Gaza y Cisjordania palestinas (incluyendo Jerusalén Oriental) y de los Altos del Golán sirios, Israel continúa expandiendo las colonias judías. Ésta ha anexionado unilateralmente Jerusalén Oriental y los Altos del Golán ocupados y ahora está anexionando de facto enormes partes de Cisjordania por medio del Muro. Israel está preparando también – a la sombra de su reorganización planeada para la Franja de Gaza – construir y expandir colonias en Cisjordania. Cincuenta y siete años después de la construcción del estado de Israel principalmente sobre tierra vaciada étnicamente de sus dueños palestinos, una mayoría de los palestinos son refugiados, muchos de los cuales están sin un estado. Además del consolidado sistema de discriminación racial contra sus propios ciudadanos árabe-palestinos que permanece intacto.

A la luz de las persistentes violaciones de Israel de la legislación internacional, y

Dado que, desde 1948, cientos de resoluciones de la ONU han declarado ilegales las políticas coloniales y discriminatorias de Israel y demandaron medidas inmediatas, adecuadas y efectivas, y

Dado que todas las formas de intervención internacional y pacíficas hasta ahora han fallado en convencer y obligar a Israel para que cumpla con la legislación humanitaria, que respete los derechos humanos fundamentales y para que termine su ocupación y opresión del pueblo palestino, y

En vista del hecho que los pueblos conscientes en la comunidad internacional históricamente han cargado la responsabilidad moral de luchar contra la injusticia, como fue en la lucha para abolir el apartheid en Sudáfrica a través de diversas formas de boicots, desinversiones y sanciones;

Inspirados por la lucha de los sudafricanos contra el apartheid en el espíritu de la solidaridad internacional, consistencia moral y resistencia a la injusticia y opresión,

Nosotros, representantes de la sociedad civil palestina, demandamos a las organizaciones de la sociedad civil internacional y a las personas conscientes de todo el mundo a imponer amplios boicots e implementer desinversiones contra Israel, de manera similar a aquellas aplicadas a Sudáfrica en la era del apartheid. Demandamos a ustedes que presiones a sus respectivos estados para que impongan embargos y sanciones contra Israel. Invitamos también a los israelíes conscientes a apoyar esta demanda, por el bien de la justicia y una paz verdadera.

Estas medidas punitivas no violentas deberían ser mantenidas hasta que Israel cumpla su obligación de reconocer el derecho inalienable del pueblo palestino a la autodeterminación y acate completamente los preceptos de la legislación internacional por medio de:

1. La finalización de su ocupación y colonización de todas las tierras árabes y el desmantelamiento del Muro;
2. El reconocimiento de los derechos fundamentales de los ciudadanos árabe-palestinos de Israel para una igualdad completa; y
3. Respetando, protegiendo y promoviendo los derechos de los palestinos refugiados a retornar a sus casas y propiedades como lo estipuló la resolución 194.

Demanda respaldada por:

Los partidos políticos, uniones, asociaciones, coaliciones y organizaciones palestinas bajo la representación de las tres partes integrales del pueblo de Palestina: los refugiados palestinos, los palestinos bajo ocupación y los ciudadanos palestinos de Israel.

Back to top

French:

Appel de la Société Civile Palestinienne Appel au Boycott, aux Sanctions et aux Retraits des Investissements contre Israël jusqu’à ce qu’il applique le Droit International et les Principes Universels des Droits de l’Homme

9 Juillet 2005

Un an après que l’avis consultatif historique de la Cour Internationale de Justice (CIJ) qui a jugé illégal le mur qu’Israel construit sur le territoire palestinien occupé, Israel continue sa construction du mur colonial au mépris total de la décision de la Cour. Après trente huit ans d’occupation par Israel de la Cisjordanie palestinienne (y compris Jérusalem-Est), de la Bande de Gaza et des Hauteurs du Golan syriens, Israel continue à accroître les colonies juives. Il a unilatéralement annexé Jérusalem-Est Occupé et les Hauteurs du Golan et annexe maintenant de facto de grandes parties de la Cisjordanie à l’aide du mur. Israel prépare également, dans l’ombre, son redéploiement prévu de la bande de Gaza – pour établir et accroître les colonies en Cisjordanie. Cinquante sept ans après que l’Etat d’Israel ait été établi principalement sur la terre éthniquement nettoyée de ses propriétaires palestiniens, une majorité de Palestiniens sont des réfugiés, dont la plupart sont apatrides. D’ailleurs, le système de discrimination raciale contre ses propres citoyens Arabes-Palestiniens derrière lequel il s’est retranché demeure intact.

À la lumière des violations persistantes du droit international par Israel,

Étant donné que, depuis 1948, les centaines de résolutions de l’ONU ont condamné les politiques coloniales et discriminatoires d’Israel en tant qu’illégales et ont appelé à des remèdes immédiats, proportionnés et efficaces,

Étant donné que toutes les formes d’intervention internationale et de tentatives de paix n’ont pas jusqu’ici convaincu ou forcé Israel à se conformer à la loi humanitaire, à respecter les Droits de l’Homme fondamentaux et à mettre fin à son occupation et son oppression du peuple de la Palestine,

En raison du fait que les personnes de conscience parmi la communauté internationale ont historiquement endossé la responsabilité morale de combattre l’injustice, comme illustré dans la lutte pour abolir l’Apartheid en Afrique du Sud par diverses formes de boycott, de retrait d’investissement et de sanctions;

Inspirés par la lutte des Sud-Africains contre l’Apartheid et dans l’esprit de la solidarité internationale, de la cohérence morale et de la résistance à l’injustice et à l’oppression,

Nous, représentants de la Société Civile Palestinienne, invitons les organisations des sociétés civiles internationales et les gens de conscience du monde entier à imposer de larges boycotts et à mettre en application des initiatives de retrait d’investissement contre Israel tels que ceux appliqués à l’Afrique du Sud à l’époque de l’Apartheid.

Nous faisons appel à vous pour faire pression sur vos états respectifs afin qu’ils appliquent des embargos et des sanctions contre Israel. Nous invitons également les Israéliens honnêtes à soutenir cet appel, dans l’intérêt de la justice et d’une véritable paix.

Ces mesures de sanction non-violentes devraient être maintenues jusqu’à ce qu’Israel honore son obligation de reconnaître le droit inaliénable des Palestiniens à l’autodétermination et respecte entièrement les préceptes du droit international en :

1. Mettant fin à son occupation et à sa colonisation de tous les terres Arabes et en démantelant le Mur
2. Reconnaissant les droits fondamentaux des citoyens Arabo-Palestiniens d’Israel à une égalité absolue; et
3. Respectant, protégeant et favorisant les droits des réfugiés palestiniens à revenir dans leurs maisons et propriétés comme stipulé dans la résolution 194 de l’ONU

Approuvé par :

Les partis politiques, les syndicats, les associations, les coalitions et les organisations palestiniens ci-dessous représentent les trois parties intégrales du peuple de la Palestine : Réfugiés palestiniens, Palestiniens sous occupation et Citoyens palestiniens d’Israël.

Back to top

Italian:

Appello della Società Civile Palestinese al boicottaggio, al ritiro degli investimenti e all’applicazione di sanzioni contro lo stato di Israele fino a quando non rispetterà il Diritto Internazionale ed i Principi Universali dei Diritti dell’Uomo

9 Luglio 2005

Un anno dopo lo storico parere consultivo della Corte Internazionale di Giustizia (ICJ) che ha giudicato illegale il Muro costruito da Israele nei territori Palestinesi occupati, Israele continua la costruzione del Muro coloniale in totale disprezzo della decisione della Corte. Dopo 38 anni di occupazione della Cisgiordania Palestinese (compresa Gerusalemme Est), della Striscia di Gaza e delle alture siriane del Golan, Israele continua a espandere le colonie ebraiche. Israele si è annessa unilateralmente Gerusalemme-Est occupata e le alture del Golan e sta ora di fatto annettendosi per mezzo del Muro parti importanti della Cisgiordania.

Israele si sta anche preparando – all’ombra del suo previsto ritiro dalla Striscia di Gaza – a costruire e espandere le colonie nella Cisgiordania. Cinquantasette anni dopo che lo Stato di Israele è stato costituito sulla terra ripulita etnicamente dei suoi proprietari palestinesi, una maggioranza di palestinesi sono profughi, molti dei quali senza una nazione. Inoltre, il rafforzato sistema israeliano di discriminazione razziale contro i suoi cittadini Arabo-Palestinesi rimane intatto.

Alla luce delle sistematiche violazioni del diritto internazionale da parte di Israele, e

Dato che, dal 1948, centinaia di risoluzioni dell’ONU hanno condannato le politiche coloniali e discriminatorie di Israele come illegali e sollecitato immediati, adeguati e effettivi rimedi, e

Dato che tutte le forme di intervento internazionale e di peace-making hanno fino ad ora fallito nel convincere o forzare Israele a rispettare le leggi umanitarie, i diritti umani fondamentali e a porre termine alla occupazione e all’oppressione del popolo palestinese, e

In considerazione del fatto che persone di coscienza nella comunità internazionale si sono storicamente prese la responsabilità morale di combattere l’ingiustizia, come esemplificato dalla lotta per l’abolizione dell’apartheid in Sud Africa attraverso diverse forme di boicottaggio, disinvestimento e sanzioni;

Inspirati dalla lotta dei Sudafricani contro l’apartheid e nello spirito di solidarietà internazionale, coerenza morale e resistenza all’ingiustizia e all’oppressione,

Noi, rappresentanti della società civile palestinese, chiediamo alle organizzazioni internazionali della società civile ed alle coscienze degli uomini di tutto il mondo di imporre ampi boicottaggi e realizzare iniziative di disinvestimento contro Israele simili a quelle applicate al Sud Africa nel periodo dell’apartheid. Noi facciamo appello a voi perchè facciate pressione sui vostri rispettivi stati per imporre embargo e sanzioni contro Israele. Noi invitiamo anche gli israeliani di buona volontà a sostenere questa richiesta, nell’interesse della giustizia e di una pace effettiva.

Queste misure punitive non-violente dovrebbero essere mantenute fino al momento in cui Israele fa fronte ai suoi obblighi di riconoscere il diritto inalienabile del popolo Palestinese all’autodeterminazione e di rispettare completamente le norme del diritto internazionale:

• Ponendo termine alla occupazione e alla colonizzazione di tutte le terre arabe e smantellando il Muro
• Riconoscendo i diritti fondamentali dei cittadini Arabo-Palestinesi di Israele alla piena uguaglianza
• Rispettando, proteggendo e promovendo i diritti dei profughi palestinesi al ritorno nelle loro case e nelle loro proprietà come stabilito nella risoluzione 194 dell’ONU

Questo appello è stato sottoscritto da oltre 170 organizzazioni (partiti politici, sindacati e associazioni) che rappresentano in modo integrato le tre parti del popolo Palestinese: i profughi palestinesi, i palestinesi sotto occupazione e i palestinesi cittadini di Israele.

Back to top

German:

Palästinensische Zivilgesellschaft ruft zu Boykott, Investitionsentzug und Sanktionen gegen Israel auf, bis es internationalem Recht und den universellen Prinzipien der Menschenrechte nachkommt.

9. Juli 2005

Ein Jahr nach dem historischen Gutachten des Internationalen Gerichtshof (IGH), welches den israelischen Mauerbau in den besetzten palästinensischen Gebieten für illegal befunden hatte, setzt Israel den Bau der Mauer, entgegen der Entscheidung des IGH, fort. Achtunddreißig Jahre nachdem Israel die Westbank (inklusive Ost-Jerusalem), den Gaza Streifen und die syrischen Golanhöhen besetzt hat, wird der Ausbau von jüdischen Siedlungen vorangetrieben. Israel hat einseitig das besetzte Ost-Jerusalem und die Golanhöhen annektiert, und annektiert nun, durch den Mauerbau, de facto auch große Teile der Westbank. Israel plant ebenfalls – im Schatten der Siedlungs- und militärischen Verlagerung aus dem Gaza Streifen – neue Siedlungen in der Westbank zu bauen und bereits bestehende zu erweitern. Siebenundfünfzig Jahre nachdem der Staat Israel größtenteils auf Land gegründet wurde, das zuvor von seinen palästinensischen BesitzerInnen ethnisch gesäubert wurde, sind die meisten dieser PalästinenserInnen Flüchtlinge ohne Staatszugehörigkeit. Ferner bleibt die in Israels System verwurzelte rassistische Diskriminierung von seinen eigenen arabisch-palästinensischen StaatsbürgerInnen intakt.

Angesichts Israels anhaltender Verstöße gegen internationales Recht; und Aufgrund der Tatsache, dass seit 1948 hunderte von UN Resolutionen die koloniale und diskriminierende Politik Israels als illegal verurteilt und sofortige, adäquate und effektive Maßnahmen gefordert haben; und

Aufgrund der Tatsache, dass sämtliche internationale Interventionen und Friedensbestrebungen nicht in der Lage waren, Israel zu überzeugen oder zu zwingen, den Konventionen des Humanitären Rechts genüge zu leisten, die grundlegenden Menschenrechte anzuerkennen und die Besatzung und Unterdrückung der palästinensischen Bevölkerung zu beenden; und

In Anbetracht der Tatsache, dass in der Geschichte aufrichtige Menschen in der internationalen Gemeinschaft immer wieder die moralische Pflicht übernommen haben, gegen Unterdrückung zu kämpfen, wie es im Kampf gegen Apartheid in Südafrika die verschiedenen Formen von Boykott, Investitionsentzug und Sanktionen gezeigt haben;

Inspiriert vom Kampf der Südafrikaner gegen die Apartheid, und im Sinne der internationalen Solidarität, moralischen Standfestigkeit und des Widerstands gegen Ungerechtigkeit und Unterdrückung,

Rufen wir, RepräsentantInnen der palästinensischen Zivilgesellschaft, internationale Organisationen und alle rechtschaffenen Menschen auf der ganzen Welt dazu auf, weitgreifend Boykotts and Investitionsentzug gegen Israel durchzusetzen, ähnlich der Maßnahmen gegen Südafrika während der Apartheid. Wir appellieren an Sie, Druck auf Ihren jeweiligen Staat auszuüben, um Embargos und Sanktionen gegen Israel zu erreichen. Wir laden ebenfalls gewissenhafte Israelis dazu ein, diesen Aufruf zu unterstützen, der Gerechtigkeit und einem echten Frieden willen.

Diese gewaltlosen Strafmaßnahmen müssen solange aufrecht erhalten bleiben, bis Israel seiner Verpflichtung nachkommt, den PalästinenserInnen das unveräußerliche Recht der Selbstbestimmung zuzugestehen, und zur Gänze den Maßstäben internationalen Rechts entspricht, indem es:

1. Die Besetzung und Kolonisation allen arabischen Landes beendet und die Mauer abreißt;
2. Das Grundrecht der arabisch-palästinensischen BürgerInnen Israels auf völlige Gleichheit anerkennt; und
3) Die Rechte der palästinensischen Flüchtlingen, in ihre Heimat und zu ihrem Eigentum zurückzukehren, wie es in der UN Resolution 194 vereinbart wurde, respektiert, schützt und fördert.

Back to top

Hebrew:

קריאת החברה הפלסטינית האזרחית לחרם, הימנעות מהשקעות
ולמען סנקציות נגד ישראל עד שישראל תפעל בהתאם לחוק הבינלאומי ולעקרונות
האוניברסליים של זכויות האדם\אשה

9 ביולי 2005

שנה אחת לאחר פרסום חוות הדעת ההיסטורית של בית המשפט
הבינלאומי (ICJ) שהכריז
על החומה הישראלית הנבנית על שטח פלסטיני כבוש לא חוקית, ישראל ממשיכה בבניית
החומה הקולוניאליסטית תוך התעלמות מוחלטת להחלטת בית המשפט. בשנה השלושים ושמונה
לכיבוש הישראלי בגדה המערבית (ובכלל זה ירושלים המזרחית), ברצועת עזה ובגולן הסורי,
ישראל ממשיכה בהרחבת קולוניות יהודיות. ישראל סיפחה בצורה חד צדדית את ירושלים
המזרחית ואת רמת הגולן והיא מספחת דה פאקטו כעת חלקים גדולים מהגדה המערבית
באמצעות החומה. ישראל גם מתכוננת – בצל נסיגתה המתוכננת מרצועת עזה – לבנות
ולהרחיב קולוניות בגדה המערבית. חמישים ושבע שנים אחרי שמדינת ישראל נבנתה בעיקר
על אדמה שעליה נערך טיהור אתני של בעליה\ותיה הפלסטינים\יות, מרבית הפלסטינים\יות
הם\ן פליטים\ות, מרביתם\ן חסרי\ות מדינה. יתרה מכך, השיטה הישראלית המתחפרת של
אפליה גזעית נגד אזרחיה\יותיה הערבים\יות-פלסטינים\יות לא השתנתה.

לאור הפרות החוק הבינלאומי העקביות מצד ישראל,

ולאור כך שמשנת 1948, מאות החלטות או“ם גינו את המדיניות
הישראלית המפלה וקבעו שאינה חוקית, תוך שהן קוראות למציאת מענים הולמים, מיידיים
ויעילים,

בהתחשב בכך שכל הצורות של התערבות בינלאומית ותהליך השלום
נכשלו עד עתה לשכנע או להכריח את ישראל לציית לחוק ההומניטארי, לכבד זכויות אדם\אשה
בנילאומיות ולסיים את הכיבוש והדיכוי של העם הפלסטיני,

לאור העובדה שא\נשים בעלי\ות מצפון בקהילה הבינלאומית
הפנו כתף היסטורית לאחריות ההיסטורית להלחם באי הצדק, כפי שהודגם במאבק לחיסול
האפרטהייד בדרום אפריקה באמצעות צורות שונות של חרם, הימנעות מהשקעות וסנקציות,

בהשראת מבקשם של הדרום אפריקנים נגד האפרטהייד וברוח
הסולידריות הבינלאומית, העקביות המוסרית וההתנגדות לאי הצדק ולדיכוי,

אנו, נציגים\ות של החברה הפלסטינית האזרחית, קוראים
לארגוני החברה האזרחית הבינלאומיים ולא\נשים בעלי\ות מצפון ברחבי העולם לכפות חרם
רחב וליישם יוזמות המנעות מהשקעות נגד ישראל בדומה ליוזמות שיושמו בדרום אפריקה
בתקופת האפרטהייד. אנו מבקשים\ות שתפעילו לחץ על המדינות שלכם\ן כדי שאלה יכפו
אמברגו וסנקציות נגד ישראל. אנו גם מזמינים\ות ישראלים\יות בעלי\ות מצפון לתמוך
בקריאה זאת, למען שלום הצדק והשלום האמיתי.

יש לקיים את אמצעי הענישה הלא אלימים שהוזכרו עד שישראל
תקיים את מחוייבותה להכיר בזכות הבלתי ניתנת להעברה של העם הפלסטיני להגדרה עצמית
ותציית לעקרונות החוק הבינלאומי במלואם על ידי:

-סיום הכיבוש והקולוניזציה של כל האדמות הערביות ופירוק החומה.

-הכרה בזכויות הבסיסיות של האזרחים\יות הערבים\יות-פלסטינים\יות החיים\יות
בישראל לשוויון מלא.

-כיבוד, הגנה וקידום זכויותיהם\ן של הפליטים\ות הפלסטינים\יות לשוב
לבתיהם\ן ולרכושם\ן כפי שעוגן בהחלטה 194 של ארגון האומות המאוחדות.

אושר על ידי:

המפלגות הפוליטיות הפלסטיניות, האיגודים, ההתאגדויות, הקולאיציות
והארגונים הפלסטינים הרשומים מטה מייצגים את שלושת החלקים האינטגרלים של העם
הפלסטיני: פליטים\ות פלסטינים\יות, פלסטינים\יות החיים\יות תחת הכיבוש ופלסטינים\יות
אזרחי\יות ישראל.

איגודים, התאגדויות, קמפיינים

מועצת הכוחות הלאומיים והאיסלאמיים בפלסטין (הגוף המתאם
בין המפלגות הפוליטיות הגדולות בשטחי פלסטין הכבושים)

הוועד הפלסטיני העצמאי לזכויות האזרח\ית (PICCR)

איחוד העמותות של הקהילה הערבית (ITTIJAH), חיפה

פורום הארגונים הפלסטינים בלבנון

הפדרציה הפלסטינית הכללית של איגודי הסחר (PGFTU)

אגודת הנשים הפלסטינית הכללית (GUPW)

אגודת המורים\ות הפלסטינים\יות הכללית (GUPT)

פדרציית איגודי המרצים\ות והעובדים\ות של האוניברסיטאות
הפלסטיניות

הקונסורציום של האיגודים המקצועיים

איגוד וועדות הסיוע הרפואיות הפלסטיניות (UPMRC)

וועדות התעסוקה הרפואיות – הגדה המערבית

איגוד העובדים\ות החקלאיים\יות (UAWC)

איגוד וועדות הסיוע החקלאיות הפלסטיניות (PARC)

איגוד וועדות התעסוקה הרפואיות – עזה (UHWC)

איגוד החקלאים\יות הפלסטיני

מטה יוזמת פלסטין ורמת הגולן הסורי הכבושות (OPGAI)

האיגוד הכללי של בעלי\ות המגבלות הפלסטיניים\יות

הפדרציה הפלסטינית של וועדות פעולות הנשים (PFWAC)

הקמפיין הפלסטיני למען חרם תרבותי ואקדמי על ישראל (PACBI)

הקמפיין הפלסטיני העממי נגד חומת האפרטהייד

איגוד המורים\ות בבתי הספר הפרטיים

איגוד וועדות התעסוקה לנשים, טולכרם (UWWC)

איגוד רופאי\ות השיניים – מרכז ירושלים

איגוד המהנדסים\ות הפלסטיני

איגוד עורכי\ות הדין הפלסטיני

הרשת להכחדת אנלפבתיות ולחינוך מבוגרים\ות, רמאללה

הוועדה המתאמת של מרכזי השיקום – הגדה המערבית

קואליציית ארגוני החברה האזרחית הלבנונית (150 ארגונים)

סולידריות לזכויות אדם פלסטיניות (SPHR), רשת מבוססת סטודנטים\יות
באוניברסיטאות הקנדיות

ארגונים ועמותות לזכויות פליטים\ות

וועדות אל ארד להגנה על זכות השיבה, סוריה

אגודת הצדקה אל עוודה, בית ג‘אלה

אל עוודה – הקואליציה לזכות השיבה לפלסטין, ארצות הברית

אל עוודה טורונטו

קבוצת עיידון – לבנון

קבוצת עיידון – סוריה

מרכז אלרוואד לתרבות וללימודי תיאטרון, מחנה הפליטים עיידה

האיגוד להגנה על זכויות העקורים\ות הפנימיים\יות (ADRID), נצרת

מרכז בדיל לזכויות הפליטים\ות והתושבים\ות הפלסטינים\יות,
בית לחם

הוועדה לשיבה מוחלטת, סוריה

הוועדה להגנה על זכויות הפליטים\ות הפלסטינים\יות, שכם

הקונסורציום של התושבים\ות העקורים\ות של הכפרים והעיירות
הפלסטינים ההרוסים

פילסטינונא – הוועדה להגנה על זכות השיבה, סוריה

מרכז חנדלה, מחנה הפליטים\ות בית ג‘יברין, בית לחם

הוועדה העליונה להגנה על זכות השיבה, ירדן (כולל חתימה
אישית של 71 חברי\ות פרלמנט, מפלגות פוליטיות ואיגודים בירדן)

הוועדה הלאומית העליונה להגנה על זכות השיבה, רמאללה

הקונגרס הבינלאומי לזכות השיבה (RORC)

פורום הנוער ג‘רמנה להגנה על זכות השיבה, סוריה

מרכז לאג‘י, מחנה הפליטים\ות איידה, בית לחם

הוועדה המקומית לשיקום, מחנה הפליטים\ות קלנדיה, ירושלים

הוועדה המקומית לשיקום בעלי\ות מגבלות, מחנה הפליטים\ות דהיישה,
בית לחם

הוועדה הפלסטינית הלאומית להגנה על זכות השיבה, סוריה

עמותת השיבה הפלסטינית, סוריה

פורום השיבה הפלסטינית, סוריה

קואליציית זכות השיבה לפלסטין (פלסטין, המדינות הערביות, אירופה,
צפון אמריקה)

קונפדרציית זכות השיבה לפלסטין -אירופה (אוסטריה, דנמארק,
צרפת, גרמניה, איטליה, הולנד, נורבגיה, פולין, שבדיה)

פורום הנוער הפלסטיני למען זכות השיבה, סוריה

הוועדות העממיות של אש“ף – מחנות הפליטים\ות של הגדה
המערבית

הוועדות העממיות של אש“ף – מחנות הפליטים\ות של רצועת עזה

הוועד העממי – מחנה הפליטים\ות בית ג‘יברין, בית לחם

הוועד העממי – מחנה הפליטים\ות דהיישה, בית לחם

שאמל – המרכז לפזורה ולפיטים\ות הפלסטינים\יות, רמאללה

איגוד פעילות מרכזי הנשים – מחנות הפליטים\ות בגדה
המערבית

איגוד מרכזי הפעילות לנוער – מחנות הפליטים\ות הפלסטינים\יות,
הגדה המערבית ועזה

המרכז לפעילות נשים – מחנה הפליטים\ות דהיישה, בית לחם

מרכז יאפא לתרבות, מחנה הפליטים\ות באלאטה, שכם


* France 'will recognize' Palestinian state

* Travelling ke Palestina Seminggu Rp 22 Juta

* Market buzz over Palestine Exchange

* Recognise Palestinian state

* Again children. Five children killed in Gaza in ei...

* Middle East Monitor and Friends of Al-Aqsa Parliam...

* Salahuddin Al-Ayoubi Trailor

* BOYCOTT ISRAEL brands & products that support the...

* let's boycott

* Brazil recognizes State of Palestine

* Israeli FM: No reason to extend freeze

* PFLP warns about US ME 'peace role'

* Bidadari Syurga

* ILMU

* MAULID TANDA KEGEMBIRAAN UMAT