Minggu, 11 Desember 2011

AL-MASIH DAJJAL




Dajal (bahasa Arab: الدّجّال al-dajjāl) adalah seorang tokoh kafir yang jahat dalam Eskatologi Islam, ia akan muncul menjelang Kiamat. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut Al-hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “"Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal"[1]

Dajal tidak disebut dalam Al Quran, tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajal. Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim, karakteristik ad-Dajjal adalah sebagai berikut:

Dajal memiliki cacat fisik berupa mata kiri yang buta, dan mata kanan yang dapat melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.
Dajal seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah).[2]
Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
Huruf Arab Kaf Faa Raa (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh orang muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf.
Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan.
Dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
Dia akan coba meletakkan manusia pada tingkatan Tuhan.
Dia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi. Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajjal adalah Dajjal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajjal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajjal adalah Tuhan.
Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan
Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat.
Imam Mahdi akan melawannya atas nama Islam.
Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini.


Dajal adalah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan.

Dinamakannya Dajjal dengan Al-Masih karena salah satu matanya hilang, atau dikarenakan ia melewati bumi selama 40 hari. – An-Nihayah fi gharib Al-Hadist, 4/327.

Menurut Syaikh Mahmud Al-Mishri, pendapat pertamalah yang lebih kuat, karena dalam hadist disebutkan “Sesungguhnya Dajjal tertutup salah satu matanya”. – HR.Muslim, 18/61, Kitab Al-Fitun wa Asyrath As-Sa’ah.

Nabi Isa dinamakan Isa Al-Masih AlaihisSalaam adalah ia dapat mengusap orang sakit hingga menjadi sembuh, atau menghidupkan orang mati dengan ijin Allah Jalla wa Ala.

Sedangkan Dajjal dinamakan Al-Masih Dajjal adalah ia telah menutupi kebenaran dengan kebatilan, atau ia telah menutupi kekafirannya dihadapan manusia dengan kebohongan dan kepura-puraannya, atau juga ia menutupi (suatu perkara kecacadannya sebagai tuhan) dengan (mempunyai) pasukan pendukungnya yang banyak. Wallahu A’lam. – Lisan Al-Arab, 11/237.


Walaupun sama-sama berjuluk AL-MASIH, dapat dilihat perbedaannya pada penempatan julukan AL-MASIH itu. Isa AlaihisSalaam berjuluk ISA AL-MASIH ALAIHISSALAM, sedang Dajjal berjuluk AL-MASIH DAJJAL.


** DAJJAL KECIL DAN DAJJAL BESAR

Dajjal kecil dan Dajjal besar ini hanyalah sebuah istilah yang digunakan dalam berita-berita akan munculnya para pendusta sebagai pendahuluan menjelang munculnya Dajjal Pamungkas, yaitu Dajjal Terbesar. Semoga Allah memburukkan mereka semua.

HR.Riwayat Muslim dari Jabir bin Samurah, dia berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya menjelang datangnya kiamat muncul para pendusta”.

HR. Riwayat Imam Ahmad dari Jabir pula, bahwa dirinya mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya menjelang datangnya Kiamat akan muncul para pendusta, antara lain seorang pendusta dari Yamamah, pendusta dari Shan’a, yaitu Al-‘Absi, pendusta dari Himyar, dan Dajjal. Dajjal inilah yang menimbulkan bencana besar”.

HR. Riwayat Shahih Al-Bukhari dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Kiamat takkan terjadi sebelum dibangkitkannya para dajjal, yakni para pendusta (yang jumlahnya) hampir 30 orang. Masing-masing mengaku dirinya utusan Allah...”. Al-Bukhari,92,Kitab Al-Fitan no.7121, dan HR.Riwayat Muslim, 52, kitab Al-Fitan, 18, Bab La Taqumus Sa’atu Hatta Yamurra no.157.

HR. Riwayat Muslim dari Tsauban, Rasulullah bersabda, “Dan sesungguhnya akan muncul dikalangan umatku 30 orang pendusta, masing-masing mengaku dirinya nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi sesudahku...”.

HR. Riwayat Muslim dari Abdullah bin Umar bin Khatthab yang pernah menyertai rombongan Rasulullah dalam mencari Ibnu Shayyad dengan hadist yang panjang mengenai Ibnu Shayyad. [1]

Abdullah bin Umar berkata, “...Maka berdirilah RAsulullah ditengah para sahabatnya, lalu memuji Allah dengan puji-pujian yang patut dipanjatkan kepada-NYA, kemudian beliau bercerita tentang Dajjal, beliau bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar memperingatkan kamu sekalian terhadap Dajjal. Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah benar-benar memperingatkan kaumnya masing-masing (mengenai Dajjal). Sesungguhnya Nabi Nuh pun telah memperingatkan kaumnya. Tetapi aku katakan kepadamu sekalian suatu perkataan mengenai dia, yang tak pernah diucapkan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, ‘Ketahuilah, bahwa Dajjal itu picak. Dan sesungguhnya Allah itu tidak picak”.

Baik Syaikh Mahmud Al-Mishri maupun Ibnu Katsir sama-sama menuturkan, bahwa Cerita mengenai Ibnu Shayyad ini banyak membingungkan para sahabat, sehingga bermacam-macam perbedaan pendapat terjadi dikalangan para sahabat Rasulullah dan berkelanjutan sampai kepada perselisihan para Ulama-ulama. Sedang Rasulullah sendiri tidak pernah menerima wahyu yang memberitahukan bahwa Ibnu Shayyad itu adalah Dajjal, yang beliau terima adalah ciri-ciri dan sifat-sifat saja, sedangkan pada diri Ibnu Shayyad terdapat ciri-ciri yang memungkinkan, sehingga Rasulullah berkehendak untuk mengujinya, namun setiap kalinya diuji, ia (Ibnu Shayyad) selalu mengatakan sesuatu yang rancu atau membingungkan, sehingga Rasulullah berhenti mengujinya. Karena itulah Rasulullah tidak memastikan bahwa Ibnu Shayyad itu Dajjal atau yang lainnya. Dan masing-masing sahabat mengemukakan pendapatnya sendiri-sendiri.

Ibnu Shayyad ini dahulunya adalah seorang Yahudi yang lahir dan tinggal di Madinah, yang pada masa Rasulullah, ia diyakini banyak orang sebagai dajjal, karena ia mempunyai kemampuan seperti seorang paranormal yang sangat hebat. Bahkan Rasulullah sendiri pernah diam-diam memperdaya Ibnu Shayyad ketika ia sedang tidur untuk mencari hakekat tentang dirinya dan ingin mendengar apa yang hendak dikatakannya secara langsung dari mulut Ibnu Shayyad ketika ia sedang tidur itu (berkenaan dengan apakah benar ia itu seorang Dajjal), namun ternyata ibu Ibnu Shayyad telah memergoki Rasulullah yang bersembunyi dibalik pohon dan membangunkan anaknya sehingga Ibnu Shayyad terbangun dan melompat lari, sehingga Rasulullah bersabda, “Seandainya dia dibiarkan oleh ibunya, tentu ia akan berterus terang dan perkara menjadi jelas”.

Tetapi dikemudian hari Ibnu Shayyad ini masuk Islam, berkeluarga dan punya anak. Ia bukanlah Dajjal besar ataupun dajjal kecil, apalagi Dajjal Pamungkas (Dajjal yang terbesar). Ada sebuah hadist shahih yang meriwayatkan secara panjang bahwa Ibnu Shayyad pernah menemani Abu Sa’id di suatu tempat antara Mekah dan Madinah (ketika mereka selesai berhaji), Waktu itu ia bersungut-sungut kepada Sa’id, karena orang-orang mengatakan dirinya adalah Dajjal.

Maka katanya kepada Abu Sa’id, “Bukankah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengatakan, bahwa Dajjal itu tidak bisa masuk ke Madinah, padahal saya dilahirkan di kota itu. Dan bahwa Dajjal itu tidak punya anak, padahal saya punya anak. Dan bahwa Dajjal itu kafir, padahal saya benar-benar telah masuk Islam?”

Kemudian kata Ibnu Shayyad lagi, “Namun demikian, saya memang orang yang paling kenal dengan Dajjal, dan paling tahu dimana tempatnya. Dan andaikan saya ditawari untuk menjadi dia, maka saya tidak akan senang”). – HR.Muslim no.2927, 90-91, Kitab Al-Fitan.

** CIRI-CIRI DAN SIFAT-SIFAT DAJJAL

Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam, sifat-sifatnya diberitahukan oleh orang yang paling jujur, yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam agar seluruh umat mengenalinya dan menghindar dari kejahatannya, sampai apabila – suatu saat – ia keluar, kaum muslimin dapat mengenalinya dan tidak terpedaya olehnya.

Sifat-sifat Dajjal ini memiliki perbedaan dengan manusia pada umumnya, sehingga manusia tidak akan tertipu kecuali orang bodoh yang telah didahului dengan kesengsaraan. Kita memohon perlindungan kepada Allah.

Menurut HR. Al-Bukhari, 13/90, kitab Al-Fitnah, Kitab Al-Fitan; HR.Muslim, 2/237, kitab Al-Iman, 18/59, Kitab Al-Fitan; HR.Abu Daud dan Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, 3630, Diantara sifat-sifat yang dimiliki Dajjal adalah :

- Seorang lelaki, muda, berkulit merah, pendek, berkaki bengkok, rambut keriting dan lebat, kening menonjol, pundak lebar dan membungkuk, mata kanannya tertutup, dan penglihatannya tidak jelas, rongganyapun tidak cekung, seakan-akan matanya itu seperti anggur yang membusuk. – Tartib Al-Qamus,4/318 dan Aun Al-MA’bud,11/444, Al-Arab,4/118; - HR.Ahmad,15/28, Shahih;

- Pada Mata kirinya terdapat daging besar yang tumbuh didalam pojok matanya. – AN-Nihayah fi Gharib Al-Hadist,4/289

- Diantara kedua matanya terdapat huruf KAF, FA, RA (dengan huruf yang terputus), atau dibaca KAFIR (bila huruf2 itu disambung). Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap muslim, baik yang mengenal tulisan ataupun tidak. – HR.Muslim,18/60, 18/59, Kitab Al-Fitan, 18/61; - HR.Al-Bukhari,13/91, Kitab Al-Fitan.

- Termasuk sifatnya adalah ia mandul (tidak bisa memiliki anak) ”. – HR. Muslim, 4/2242.

An-Nawawi berkata, “Pendapat yang benar dan dipegang oleh para pentahqiq adalah bahwa tulisan KA FA RA (KAFIR) ini tampak secara nyata, dan merupakan tulisan yang hakiki. Allah menjadikannya sebagai salah satu ciri dan tanda dari sekian tanda-tanda yang memastikan kekafiran, kesalahan dan kebohongannya. Allah memperlihatkannya bagi setiap muslim, baik yang dapat menulis ataupun tidak – (tulisan ini dapat dilihat oleh setiap muslim secara kasat mata, meskipun ia sebenarnya tidak mengenal tulis menulis. Tetapi tulisan itu tidak dapat dilihat oleh orang kafir meskipun ia mengenal tulis menulis. Maka Allah menciptakan bagi orang mukmin pengetahuan tanpa belajar terlebih dahulu, karena pada zaman itu nanti (jaman Dajjal) memang banyak muncul kejadian-kejadian yang luar biasa. – Fath Al-Bari, 13/100) – , dan menyamarkannya bagi orang yang dikehendaki kesengsaraannya dan ujian (fitnah) baginya, dan tidak ada sesuatu yang menghalangi hal itu”. – HR.Muslim, 18/60.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memfokuskan kepada kondisi Dajjal yang hanya bermata satu, seperti tampak pada sabda beliau, “Kondisinya yang bermata satu menjadi bekas yang dapat diindera dan diketahui oleh orang yang berilmu atau orang yang tidak berilmu, bahkan orang yang tidak mengambil petunjuk dari dalil-dalil akal”. – Fath Al-Bari, 13/96.

Maksudnya adalah bahwa seandainya benar ia adalah tuhan, niscaya akan hilang kekurangan yang ada dalam dirinya. Jadi, dengan masih adanya kekurangan tersebut, cukup menjadi bukti bahwa dia adalah makhluk yang penuh dengan keterpaksaan, dan tidak mampu menghindarkan diri dari kekurangan-kekurangannya.

Dan bahkan seandainya Dajjal hanya mempunyai 1 kekurangan saja yaitu picak matanya, itu juga merupakan bukti yang nyata bagi setiap orang, baik yang berilmu maupun yang tidak berilmu, baik yang mengetahui petunjuk dan dalil-dalil maupun yang tidak, bahwa hanya dengan mempunyai 1 kekurangan yaitu mata yang picak itupun maka ia sebagai tuhan (seperti pengakuannya) tetap tidak dapat menghilangkan cacad yang ada pada dirinya itu.

HR. Imam Muslim dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah benar-benar memperingatkan umatnya mengenai si Picak pendusta itu. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal itu picak matanya, sedang Tuhan-mu benar-benar tidak picak. Diantara kedua mata si picak itu tertulis “KAFIR”.

HR. Riwayat Muslim dari Anas bin Malik RA, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Dajjal itu terhapus sebelah matanya. Diantara kedua matanya tertulis “K A F I R” – (Rasulullah mengeja kata kafir itu) – dan Tulisan itu dapat dibaca oleh setiap muslim”.

Fitnah Al-Masih Dajjal merupakan fitnah terbesar sejak Allah menciptakan Adam AlaihisSalaam hingga datangnya Hari Kiamat. Hal itu disebabkan, Allah tidak menciptakan keanehan-keanehan besar sepanjang umur dunia, yang mencengangkan akal dan membingungkan orang-orang yang berfikir, kecuali pada jaman Dajjal.

Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada antara penciptaan Adam hingga Hari Kiamat suatu ciptaan (perkara) yang lebih besar daripada Dajjal”. – HR.Muslim, 2946, kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa’ah.

SURGA DAN NERAKA DAJJAL

Sebagaimana Allah memiliki Surga dan Neraka, maka Dajjal (sebagai pendusta yang mengaku-ngaku sebagai tuhan) juga memiliki sesuatu yang menyerupai surga dan neraka. Namun tentu saja surga dan neraka nya ini adalah surga dan neraka “ala / versi Dajjal”.

HR. Riwayat Muslim dari Hudzaifah, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku lebih tahu tentang apa yang akan dimiliki Dajjal daripada dia sendiri. Dia akan memiliki dua buah sungai yang mengalir. Salah satunya tampak dalam pandangan mata sebagai air putih. Sedang yang lain tampak dalam pandangan mata sebagai api yang berkobar-kobar. Jika seorang dari kamu sekalian mengalami, maka datanglah ke sungai yang tampaknya sebagai api, lalu pejamkan mata, sesudah itu tundukkan kepala, lalu minumlah, karena (apa yang tampak sebagai api itu) sebenarnya air sejuk. Dan sesungguhnya Dajjal itu terhapus sebelah matanya. Pada mata yang terhapus (picak) itu ada selaput tebal. Tertulis diantara kedua matanya “KAFIR” dan itu bisa dibaca oleh setiap mukmin, baik yang pandai menulis ataupun yang tidak”. [1]

Rasulullah bersabda, “Bersamanya (Dajjal) surga dan neraka, sesungguhnya surganya itu adalah neraka, dan nerakanya itu adalah surga.” – HR.Muslim, 2934, kitab Al-Fitan.

Dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Hudzaifah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Ia akan membawa air dan api, namun apinya itu adalah air dingin, dan airnya itu adalah api yang berkobar-kobar. Maka janganlah hal itu menghancurkan kalian”.

- Surga dan Neraka Dajjal ini berada dikedua tepak tangannya. Pada tangan yang satu adalah surganya yang tampak bagaikan neraka, yaitu berupa air sungai yang kelihatan seperti api yang berkobar-kobar, padahal sebenarnya ia sebenarnya adalah sebuah air sungai yang sejuk.

- Ditangannya yang lain pula adalah nerakanya yang tampak bagaikan surga, yaitu sebuah sungai pula yang kelihatan serupa air putih yang sangat sejuk, padahal sebenarnya ia adalah api yang menyala-nyala.

- Dajjal membuat silap pandangan mata semua orang untuk memfitnah. Orang-orang akan banyak memilih sungai yang tampak seperti air putih yang ada ditangan kanannya, karena mereka mengira bila mereka memilih dan masuk ke sungai yang tampak penuh kobaran api itu, maka mereka akan terbakar. Padahal semua itu hanyalah merupakan tipuan Dajjal belaka. Dengan tertipunya orang-orang, maka mereka akan menjadi pengikut Dajjal.

- Rasulullah memperingatkan, apabila salah seorang dari umatnya menemui jaman ini, dan Dajjal memperlihatkan surga dan nerakanya, dan menyuruh orang-orang untuk memilih, maka datang lah (pilih lah) pada tangan kirinyanya yang membawa sungai dengan kobaran api itu, lalu pejamkan mata, tundukkan kepala dan masuklah kedalamnya dan minumlah airnya, karena sesungguhnya didalam kobaran api itu, yang sebenarnya adalah benar-benar air yang sejuk.

- Sedangkan pada tangan kanannya, yang tampak bagaikan air putih, apabila masuk kedalamnya, mereka akan menemui kobaran api yang menyala-nyala.

Dari Hudzaifah, bahwa Rasulullah bersabda, “Sungguh saya mengetahui apa yang dibawa oleh Dajjal, bersamanya dua sungai yang mengalir, salah satunya mata air dengan air putih, dan lainnya mata air dengan api yang menyala. Jika seseorang mengetahui hakekat yang sesungguhnya, maka ia akan mendatangi yang dilihatnya sebagai api yang menyala itu, maka ia pun masuk, lalu kepalanya mengangguk-angguk dan meminumnya, karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”. – HR.Muslim, 2934, Kitab Al-Fitan.

Dari Hudzaifah pula, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Dajjal akan keluar, dengan membawa air dan api. Adapun yang dilihat manusia sebagai air itu sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan yang dilihat manusia sebagai api sesungguhnya adalah air dingin yang tawar. Jika kalian mengetahui hal itu, maka masukilah yang kalian lihat sebagai api, karena api itu sesungguhnya adalah air tawar yang baik”. – HR.Muslim, 2935, Kitab Al-Fitan.

** JALAN KESELAMATAN DARI FITNAH DAJJAL

Rasulullah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal ini.

1. Hal ini diajarkan dalam hadist-hadist shahih yang diriwayatkan tidak hanya dari satu jalur sanad saja, bahwa Rasulullah senantiasa meminta perlindungan dari fitnah Dajjal dalam sahalatnya, beliau menyuruh umatnya melakukan hal yang sama, yaitu dengan do’a : “Allahuma inni audzubika min azabi jahannam, wa min azabi qobri, wa min finnati mahya wa mammat, wa min syaril masihid Dajjal” yang artinya = “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari siksa jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Dajjal”. Do’a ini diucapkan pada saat shalat rakaat terakhir, setelah Attahiyat...(membaca dua kalimah syahadat) sebelum salam.

2. Rasulullah bersabda, “Diantara fitnahnya adalah, bersamanya surga dan neraka, nerakanya adalah surga, dan surganya adalah neraka. Maka barangsiapa yang diuji dalam nerakanya, mohonlah pertolongan Allah, dan bacalah permulaan surah Al-Kahfi (dalam hadist lain surah Al-Kahfi ayat 1-10)”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, shahih, Shahih Al-Jami’, 7875. –Dan HR. Riwayat Abu Daud dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menghafal 10 ayat (pertama) dari surah Al-Kahfi, maka dia akan terpelihara dari fitnah Dajjal”.

3. Tinggal di Makkah atau Madinah.

- HR.Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Dimulut-mulut jalan kota Madinah ada malaikat-malaikat, (sehingga kota ini tidak akan dimasuki wabah penyakit Dajjal”. HR.Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.

- HR.Riwayat Al-Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda, “Madinah tak kan dimasuki rasa takut terhadap si picak Dajjal (karena) pada waktu itu kota ini memiliki 7 pintu, dan masing-masing pintu dijaga 2 malaikat”. – HR. Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.

- HR.Riwayat At-Tirmidzi dari Anas, Rasulullah bersabda, “Dajjal akan datang ke Madinah ini, tetapi ia dapati kota ini dijaga para Malaikat. Oleh karena itu – insya Allah – kota ini takkan dimasuki wabah penyakit maupun Dajjal”.

- Hal itu tak lain karena kemuliaan kota tersebut. Keduanya merupakan tanah haram yang aman dari gangguan Dajjal. Ia hanya bisa datang diwilayah yang tidak subur dekat Madinah. Di kala itu (kala Dajjal datang), maka bergoncanglah kota Madinah 3 kali, Maka keluarlah (disebabkan oleh goncangan itu – maka dikeluarkanlah oleh bumi) siapapun yang berhati munafik, laki-laki dan perempuan. Sehingga kota Madinah pada waktu itu bersih dari segala kotoran. – Ibnu Katsir, 118.




** FITNAH-FITNAH DAJJAL :

1. CEPAT BERPINDAH ANTARA SATU KOTA DENGAN KOTA LAINNYA

Diantara fitnah Dajjal adalah ia berjalan-jalan antara satu negara dengan negara lainnya scara sangat cepat.

HR.Riwayat Muslim, bahwa Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Wahai Rasulullah, bagaimana cepatnya Dajjal berjalan di bumi?”

Rasul menjawab, “Seperti hujan yang diiringi dengan angin kencang”. Karena itu, ia akan memasuki setiap negara dibumi kecuali Makkah dan Madinah.

2. LANGIT DAN BUMI MENURUTI PERINTAHNYA

Termasuk fitnah Dajjal adalah ia akan memerintahkan langit sehingga langit akan menurunkan hujan, memerintah bumi sehingga tumbuhlah tanaman, memanggil binatang ternak sehingga akan mengikutinya, dan memerintahkan reruntuhan untuk mengeluarkan harta karunnya yang terkubur sehingga permintaannya itu terkabul.

Rasulullah bersabda, “Ia akan mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk mengikutinya, beriman kepadanya, dan mereka pun menerima ajakannya itu. (sehingga sepeninggalnya, kaum itu hidup makmur), Ia memerintahkan langit sehingga turun hujan, dan memerintahkan bumi sehingga muncul tanam-tanaman, dan memerintahkan binatang ternak mereka untuk pergi ke penggembalaan mencari makanan, sehingga binatang ternak itu menghasilkan banyak susu. Kemudian ia memerintahkan kepada reruntuhan, ‘Keluarkanlah harta simpananmu’, maka simpanan itupun mengikutinya bagaikan sekumpulan lebah (maksudnya Harta-harta itupun bermunculan setiap kali ia perintahkan untuk keluar).

Kemudian dia pergi kepada suatu kaum lainnya, dan mengajak mereka untuk mengikutinya, tetapi mereka menolaknya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka, dan sepeninggalnya, kaum itu terlanda kelaparan dan kekeringan sehingga menderita”. – HR. Riwayat Muslim, 2137, Kitab Al-Fitan.

3. DIA LEBIH HINA DIHADAPAN ALLAH DARIPADA FITNAH YANG DILAKUKANNYA

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah, saya bertanya, “Wahai Rasulullah, orang-orang mengatakan bahwa Dajjal akan membawa gunung-gunung yang terbuat dari roti dan daging, serta sungai yang penuh dengan air”.

Rasulullah menjawab, “Apakah yang membahayakan kamu? Dia takkan membahayakan kamu. Dia lebih hina dihadapan Allah daripada semua itu”. – HR. Muslim, 2939, Kitab Al-Fitan

Imam An-Nawwawi berkata, “Qadhi berkata : Maksud dari ungkapan Rasulullah itu adalah bahwa Dajjal lebih hina dihadapan Allah daripada menjadikan apa yang telah diciptakan oleh Allah itu ditundukkan oleh tangan Dajjal, karena ingin menyesatkan kaum muslimin dan menumbuhkan keraguan dihati mereka. Tetapi fitnah Dajjal itu dimaksudkan (oleh Allah) agar orang-orang yang beriman semakin bertambah keimanannya, dan memperkokon hujjah dihadapan kaum kafir dan munafik. – Muslim bi Syarh An-Nawwawi, 18/98-99.

Tidak akan ada dalam alam semesta ini kecuali apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Apapun yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, sedangkan yang tidak dikehendaki oleh Allah tidak akan terjadi. Sehingga, meskipun Dajjal mampu menciptakan segala kemungkinan-kemungkinan ini, namun sebenarnya ia tidak mampu melakukan sesuatu selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Karena itu Nabi memberi komentar, “Dia lebih hina dihadapan Allah dari semua itu”.

Artinya, ia tidak akan mampu menghukumi sesuatu dalam kapasitasnya sebagai hamba, namun dia hanyalah fitnah yang pasti akan berlalu.


4. DAJJAL MEMINTA TOLONG KEPADA SETAN-SETAN

Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia akan berkata kepada seorang Badui, ‘Bagaimana pendapatmu jika saya membangkitkan kembali ayah dan ibumu yang telah mati, apakah engkau akan bersaksi bahwa saya adalah tuhanmu?’

Badui itu berkata, ‘Ya’.

Lalu dua orang setan berubah wujud menyerupai ayah dan ibunya, keduanya kemudian berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah dia, karena dia adalah tuhanmu’.

(Maka ikutlah Badui itu kepadanya (kepada Dajjal))”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.

5. MEMBUNUH SEORANG LELAKI KEMUDIAN MENGHIDUPKANNYA KEMBALI (DENGAN IZIN ALLAH)

(1) Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, suatu hari Rasulullah menyampaikan kepada kami pembahasan panjang mengenai Dajjal. Diantaranya yang disampaikan kepada kami adalah :

“Dia datang, diharamkan baginya untuk memasuki gerbang Madinah, pada akhirnya ia menuju ke sebagian tanah tandus didekat Madinah. Pada saat (ia sedang menyeru kepada orang-orang yang datang kepadanya) itu, seorang lelaki yang paling baik keluar menemuinya, seraya berkata, “Saya yakin engkau adalah Dajjal yang pernah dibicarakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”.

Dajjal menjawab dengan berkata kepada orang-orang, “Bagaimana pendapatmu (hai orang-orang) jika saya membunuh orang ini kemudian menghidupkannya kembali, apakah engkau masih meragukan (ketuhananku)??”

Orang-orang menjawab, “Tidak”.

Dajjal pun membunuh lelaki baik itu, kemudian menghidupkannya lagi. Ketika dihidupkan, lelaki itu berkata, “Demi Allah, tidak ada dalam jiwamu nurani yang lebih tajam dariku sekarang”. Karena itu Dajjal ingin membunuhnya (lagi), tetapi ia tidak mampu lagi untuk menghukuminya”. – HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan.

(2) Dalam Riwayat lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia menghukumi suatu jiwa kemudian membunuhnya, membelah jiwa itu dengan gergaji hingga terbelah menjadi 2 bagian, kemudian ia berkata, “Lihatlah kepada hambaku ini, saya telah membangkitkannya, tetapi ia mengaku memiliki Tuhan selainku”.

Kemudian Allah benar-benar membangkitkan hamba itu, dan Dajjal yang keji itu bertanya, “Siapakah Tuhanmu?”

Hamba itu menjawab, “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah, engkau Dajjal. Demi Allah, tidak ada nurani yang lebih tajam mengenalmu selain daripada (nurani)ku ini”. – HR.Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.

** SYAHID YANG PALING AGUNG DISISI ALLAH AZZA WA JALLA.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dan seorang lelaki mukmin menghadapnya, maka pasuka Dajjal menemui lelaki ini seraya berkata, “Kemana kamu menyengaja pergi?”

Lelaki itu menjawab, “Saya menyengaja pergi menemui yang keluar ini (Dajjal)”.

Mereka berkata, “Mengapa engkau tidak mengimani tuhan kami?”

Lelaki itu menjawab, “Tuhan kami tidak samar (picak)”.

Mereka berkata, “Bunuhlah ia”. Tetapi masing-masing temannya berkata, “Bukankah tuhan kita (Dajjal) telah melarang kalian untuk membunuh seseorang selainnya?” – (Dajjal -melarang pasukannya untuk membunuh seseorang, kecuali hanya dirinya lah yang boleh melakukan pembunuhan) –. Maka merekapun pergi menemui Dajjal melapor.

Tatkala lelaki mukmin itu melihatnya, ia berkata, “Wahai manusia, ini adalah Dajjal yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Lalu Dajjal memerintahkan, “Bawalah ia dan hajarlah”. Kemudian lelaki mukmin itu dipukuli punggung dan perutnya, Dajjal kembali bertanya, “Tidakkah engkau beriman juga kepadaku?”

Lelaki itu menjawab, “Engkau adalah pendusta”

Dajjal memerintahkan pasukannya itu menggergaji bagian-bagian tubuhnya sampai terpisah antara kedua kakinya. Kemudian Dajjal berjalan diantara 2 potongan tubuh itu, lalu berkata, “Bangkitlah”.

Maka Lelaki itupun bangkit berdiri, dan kembali ditanya, “Apakah engkau beriman kepadaku?”

Lelaki itu menjawab, “Tidaklah bertambah tentangmu kecuali nurani yang semakin tajam”. – (Maksudnya, nurani lelaki itu semakin tajam dan yakin bahwa ia adalah Dajjal)

Kemudian lelaki mukmin itu berkata kepada orang-orang, “Wahai manusia, dia tidak akan memperlakukan demikian kepada seorangpun setelahku”.

Dajjal pun menangkapnya lagi untuk menyembelihnya, tetapi diantara leher sampai tulang selangkangnya terhalang oleh lapisan tembaga, sehingga Dajjal tak bisa menyembelihnya.

Maka Dajjal pun mengambil kedua tangan dan kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang menduga ia dilemparkan keneraka (oleh Dajjal), padahal (karena lemparan Dajjal itu) ternyata ia dilemparkan kedalam surga (oleh Allah).

Inilah manusia yang paling besar kesaksiannya dihadapan Tuhan semesta Alam dan Syahid paling agung disisi Allah Azza wa Jalla.” – HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan.

SEPI LIKE-nya

BUDAYAKAN COMMENT & LIKE







Tidak ada komentar:

Posting Komentar